Senin, 27 Desember 2010

Penduduk Syurga

0 komentar
Di dalam kitab Al-Multaqith diceritakan, bahwa sebagian bangsa Alawiyah ada yang bermukim di daerah Balkha. Ada sebuah keluarga yang terdiri dari sepasang suami isteri dengan beberapa anak wanita mereka. Keadaan keluarga tersebut serba kekurangan.

Ketika suaminya meninggal dunia, isteri beserta anak-anak wanitanya meninggalkan kampung halamannya pergi ke Samarkand untuk menghindari ejekan orang di sekitarnya. Kejadian tersebut terjadi pada musim dingin. Saat mereka telah memasuki kota, si ibu mengajak anak-anaknya singgah di masjid, sementara dirinya pergi untuk mencari sesuap nasi.

Di tengah perjalanan si ibu bertemu dengan dua kelompok orang, yang satu dipimpin oleh seorang Muslim yang merupakan tokoh di kampung itu sendiri, sedang kelompok satunya lagi dipimpin oleh seorang Majusi, pemimpin kampung itu.

Kalimat Penggugah Jiwa part 1 (Ukhuwah)

0 komentar
 Ukhuwah  itu seperti matematika, mengalikan ikatan cinta, mengurangi kesedikan dan mengurangi keluah kesah, saudaraku, semoga persaudaraan ini tetap di Ridhoi-Nya
Ya Allah sesungguhnya Engkau mengetahui, bahwa kami saling mencintai karena-Mu, ampunilah kesalahan-kesalahan kami yang telah lalu dan kekalkanlah ukhuwah antara kami, 
Rabithatu al ‘aqidah (Ikatan Akidah), Rabithatu al Fikrah (Ikatan Pemikiran), Rabithatu al Ukhuwah (Ikatan Persaudaraan), Rabithatu at tanzhim (Ikatan Organisasi), Rabithatu al ‘ahd (Ikatan Janji).Andai di tengah perjalanan, kita harus mengalami terpaan, ujian, fitnah dan godaan, kita berharap kelima buhul ikatan kita itu tidak membiarkan kita terhempas dari jalan ini.
Subhanallah, antum adalah bahan terbaik yang dipilih untuk menyusun bangunan dakwah ini. Dan Allah yang mengikat kita dengan semen Iman dan air Ukhuwah.

Minggu, 05 Desember 2010

The Power of Tears

2 komentar
Tetesan air mata mengkomunikasikan sejumput pesan dengan makna-makna tertentu. Ia mengekspresikan suasana hati yang terdalam, sehingga nilainya begitu istimewa.

Dibandingkan dengan hewan, hampir semua yang keluar dari tubuh manusia tidak bisa dimanfaatkan, bahkan terkesan kotor. Sebab semuanya terkonotasi sebagai limbah atau sisa-sisa metabolisme tubuh.

Walau demikian, ada satu “benda” yang keluar dari tubuh manusia yang tidak dianggap sebagai kotoran. Orang-orang tidak merasa jijik melihat. Apakah itu? Dialah air mata. Jarang orang merasa jijik dengan air mata. Ketika melihatnya, respon yang timbul malah sebaliknya, jiwa kita bisa terguncang tatkala bulir-bulir air mata, terlebih dari pelupuk mata orang yang kita cintai, berjatuhan. Sebaliknya, orang-orang yang merasa (maaf) “jijik” dengan air mata atau tidak mengeluarkan air mata ketika kondisi “mengharuskannya” menangis, dianggap sebagai orang yang keras hatinya.

Surat Dari Emak

0 komentar

Film pendek ini bermula dari sebuah surat yang dibaca sepulang berkunjung/ bertakziah ke makam ibu dari dua orang anak yang telah sukses di kehidupan mereka.
Surat tersebut bercerita tentang kerinduan seorang emak kepada dua putra dan putrinya, Si adek dan Alung.
15 tahun sebelumnya. Emak merawat kedua putranya dengan tumpahan kasih sayang. Yang siap menjadi dokter, kapanpun dibutuhkan, yang mendorong kedua putranya untuk belajar rajin. Alung si sulung, yang bercita-cita menjadi fotografer, dan sibungsu ingin menjadi dokter, suka dengan permainan dokter-dokteran.  “Ade akan belajar rajin, nanti kalau besar ingin jadi dokter. Kalau emak sakit, kapanpun ade bisa obatin emak”. kata si adek
Beranjak dewasa, dua orang buah hatinya yang telah mandiri, dan sibuk hingga mereka melupakan kerinduan emak. Setiap ditelpon, yang ada jawaban dari si adek sibuk,   sedang ditunggu pasien.  Begitu pula dengan si Alung. Hingga hal  ini menimbulkan keraguan emak untuk menceritakan kondisi kesehatannya kepada kedua buah hatinya.
Untuk lebih jelasnya bisa menyaksikan film pendek dibawah ini, besutan warga malaysia.

Sahabat, apa yang kita capai di hari ini, tidak terlepas dari perjuangan mereka. Bapak dan ibu kita, terkhusus lagi ibu kita. Oleh  karenanya selagi masih ada kesempatan, berikan kasih sayang kita, dengan memberikan sedikit waktu untuk bersama mereka.
Mumpung masih ada waktu, gunakanlah kesempatan yang ada. Jangan sampai penyesalan yang menutup akhir cerita kebersamaan kita dengan mereka.
Hargailah mereka karena sebahagian dari kita tidak pernah merasakan kehadiran mereka.
Mereka, orang yang sangat mencintai kita…


Sabtu, 30 Oktober 2010

Insya Allah

0 komentar

Sabtu, 23 Oktober 2010

Aku dan Kehidupan

3 komentar
Dulu...
Diriku bagaikan kertas kosong, putih, tiada noda sedikitpun. Ketika ku lahir, tak ada setetes tinta yang membasahi catatan ku. Aku bersih, aku suci.
Detik demi detik berlalu, siang berganti malam, musim berganti musim. Masa-masa telah di tapaki.
kini....
Aku yang dulunya

Minggu, 17 Oktober 2010

Menari di Atas Batas (Salim A Fillah's note)

0 komentar
Tidakkah engkau tahu anakku,
segala ‘udzur telah dihapus dengan firmanNya,
“Berangkatlah dalam keadaan ringan ataupun berat!”?
-Abu Ayyub Al Anshari, Radhiyallaahu ‘Anhu-

Di buku Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim, saya pernah berkisah tentang Ibnu Taimiyah. Dia yang selalu dipasang di garis depan, menjadi pejuang pengobar semangat ketika serbuan Mongol bergemuruh menerjang Damaskus. Dan dialah juga yang tiap kali tugas jihad itu usai harus bersetia menghuni selnya di penjara kota.

Tetapi jeruji-jeruji tak menghentikannya. Disaksikan besinya yang berkarat

DOA KALBU

0 komentar
Munsyid : Fika-Mupla

dimalam penuh bintang
di atas sajadah yang kubentang
sedu sedan sendiri
mengaduh pada Yang Maha Kuasa
betapa naif diriku ini hidup tanpa ingat pada-Mu
urat nadi pun tahu aku hampa..

di malam penuh bintang
di bawah sinar

Jumat, 08 Oktober 2010

Untuk Para Da'i

0 komentar
Kerja besar merupakan upaya besar yang tak tergantikan, da’I adalah pekerjaan utama bagi seorang abdi Allah, karena iman tak hanya sekedar sebatas lisan, namun mesti ada upaya yang tampak sehingga dirasakan oleh orang lain.

Kalian pemuda-pemudi, adalah pembaharu perbaikan di dunia yang semakin kocar-kacir tidak menemukan formulasi untuk menuju kehidupan yang lebih baik, maka tak ada lagi waktu untuk duduk bersantai dalam aroma kehidupan yang biasa menipu...

Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai 'uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar” (Q.S. An Nisa (4) : 95)

Nahnu du’at qobla kulli syai’

Minggu, 26 September 2010

Aku Ingin Mencintai-Mu

0 komentar

By:Edcoustic

Tuhan betapa aku malu atas semua yang Kau beri
padahal diriku terlalu sering membuat-MU kecewa

Entah mungkin karna ku terlena
sementara Engkau beri aku kesempatan agar aku kembali

dalam fitrahku sebagai manusia untuk menghamba pada-MU
betapa tak ada apa-apanya aku dihadapan-MU

Sabtu, 19 Juni 2010

Talk less, See and Listen more

0 komentar
Allah SWT menciptakan manusia begitu sempurna. Anugrah yang telah Allah SWT berikan kepada umat manusia meliputi nikmat mata, mulut, telinga, tangan, kaki dan anggota tubuh lainnya. Tetapi terkadang kita menggunakan kenikmatan yang telah di berikan terlalu berlebihan, sehingga tidak bernilai amal. Misalnya kita menggunakan mulut untuk berkata yang tidak seharusnya dikatakan, seperti memaki, mengolok-olok, serta yang mungkin sering kita lakukan ialah berkata yang tiada manfaatnya atau perkataan kosong. Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa:

Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berbicara yang baik-baik atau diam. (HR. Bukhari)

Allah SWT memerintahkan kita untuk berbicara yang baik-baik saja. Tidak ada pilihan ketiga, yang ada hanya bicara baik atau diam. Diam di sini dalam arti bukannya tidak boleh berbicara. Boleh saja berbicara asalkan itu bermanfaa

Kamis, 17 Juni 2010

I am the Winner

0 komentar
Percaya tidak percaya, kita terlahir sebagai seorang pemenang. Wah, kenapa? Tentu saja, bahkan sebelum kita menjadi embrio, kita sudah menjadi pemenang. Bagaimana mungkin? Ya, mungkin saja. Coba kita ingat kembali pelajaran biologi tentang reprodiksi di sekolah kita. Ada sekitar 250 juta sperma terpancar dari si ayah. Sperma-sperma itu melakukan perjalanan yang amat panjang. Setelah sekian lama, akhirnya mereka hampir sampai menuju sel telur si ibu. Namun, yang terjadi adalah mereka mati di perjalanan dikarenakan pH yang terlalu asam pada rahim si ibu. Namun masih ada sekitar 1000 sperma yang bertahan. Tetapi dari 1000 sperma itu, ternyata saja hanya ada satu sperma yang diizinkan masuk ke sel telur. Kemudian terjadilah proses fertilisasi, lalu dengan izin Allah SWT terbentuklah embrio, kemudian fetus dan melalui

Rabu, 16 Juni 2010

Antara tulus dan ikhlas

0 komentar
Image and video hosting by TinyPic

Apa itu tulus? Kalau ikhlas apa? Lalu Adakah perbedaan antara keduanya? Jika anda merasa sama saja, anda salah. Tentu keduanya berbeda. Lalu apa bedanya? Tulus belum tentu ikhlas. Ikhlas juga belum tentu tulus. Ikhlas dan tulus memang berasal dari hati, tetapi hanya ikhlas yang beriringan dengan keridhoan Allah SWT, sedangkan tulus belum tentu. Sabagai salah satu contoh bentuk implementasinya yaitu, ketika hendak melaksanakan sholat subuh. Saat-saat itu setan menggoda untuk tidak mendirirkan sholat subuh. Azan berkumandang, kita mulai bimbang menentukan antara tidur dan sholat. Namun karena ketaatan dan rasa takut terhadap Allah SWT, dengan berat hati akhirnya bangun dan mendirikan sholat subuh. Nah, contoh ini merupakan salah satu contoh ikhlas tetapi tidak tulus.

Contoh kedua, melakukan sesuatu dengan tulus tetapi tidak ikhlas. Misalnya, sepasang kekasih yang melakukan hubungan seksual di luar nikah. Mereka saling menyerahkan diri mereka. Mereka tulus melakukan hal ini tetapi Allah SWT tidak ridho dengan perbuatan yang mereka lakukan itu. jadi antara tulus dan ikhas memang ada bedanya. Namun, tentu akan lebih baik lagi apabila kita melakukan sesuatu diiringi niat yang tulus serta dengan keikhlasan penuh kepada Rabb pencipta alam.

Jumat, 11 Juni 2010

Positive thinking aja….!!!

0 komentar
Terkadang kita merasa sedih, kecewa, dan kesal jikalau kita tidak mendapatkan apa yang diingin. Mungkin saja ketika kita menginginkan sesuatu misalnya laptop, motor, mobil, dan lain-lain. Namun semua itu tidak sama sekali didapatkan. Tantulah hal itu membuat kita kecewa dan sedih. Kitapun bertanya-tanya dalam hati, mengapa kita tidak mendapatkannya?? padahal kita sudah ikhtiar untuk mendapatkannya dan diiringi dengan doa ketika kita mendirikan sholat. Mengapa Allah tidak memberikankannya?? padahal kita merasa bahwa sesuatu itu amat dimbutuhkan.

Mungkin sebagian orang pernah memikirkan hal ini. termasuk saya sendiri. Ya, menurut saya hal itu wajar saja. Saya sering sekali memikirkan hal ini. mengapa begini? mengapa tidak begitu? Hal ini mungkin saja bergejolak dalam hati kita semua. Pikiran kita timbul pertanyaan-pertanyaan

Rabu, 09 Juni 2010

Harus Lebih baik dong!!!

0 komentar
Pada posting saya yang sebelumnya, pernah ada judul posting yang berbunyi "Do the best, so you can get the best". ya, pernyataan ini memang benar sekali. tidak sekedar hanya di ucapkan atau mungkin di tulis saja, tapi harus ada implementasinya. artinya kita harus benar-benar melaksanakan hal yang ingin kita capai tersebut.

Memang setiap orang tentunya ingin melakukan yang terbaik dalam hidupnya. ada sebuah kalimat ynag memberikan kita sebuah semangat baru. begini kalimatnya:

"ketika orang lain tiarap, maka kita harus merangkak. ketika orang lain merangkak, kita harus berdiri. ketika orang lain berdiri maka kita

Kisah Seekor Katak

0 komentar
Pada suatu hari, ada seekor katak kecil berwarna hijau. Katak itu mempunyai sebuah mimpi yang amat besar. Ia mempunyai keinginan yamg dirasa oleh sebagian katak lainnya mustahil untuk dilakukan. Mimpinya adalah dapat menaiki sebuah menara yang amat tinggi.
Katak itu tetap berkeinginan untuk menaiki menara tersebut. Hingga pada hari yang telah direncanakannya, ia pun memulai untuk menaiki menara tersebut. Katak-katak lainnya melihat dan menyorakinya

“mana bisa seekor katak kecil menaiki tangga tersebut”, kata salah seekor katak
“iya, ini sungguh mustahil sekali,”Jawab katak lainnya

Semua katak yang menyaksikkan kejadian ini, menertawakan ketak kecil itu.
“hahaha, dia takkan bias menaiki menara tersebut.”olok salah seekor katak.

Namun, sunggguh tak disangka ternyata setelah beberapa lama katak kecil itu sudah berada di atas menara. Katak-katak yang mengoloknya tadi terheran-heran melihat katak kecil tadi berada di atas menara. Kini impiannya telah tercapai.
Lalu mengapa, katak itu bisa sampai di atas menara??? Ya, karena ia seekor katak yang Tuli. Lalu apa kaitannya???

Saat ia menaiki menara tersebut, tentunya ia tidak mendengar olok-olokan serta cemoohan yang dapat mengubah semangatnya untuk tetap menaiki menara tersebut.
So. Hikmah apa yang bisa kita ambil???? Apakah kita harus menjadi orang yang tuli??? Tentu jawabannya tidak. Berpura-pura menjadi tulilah kita saat orang-orang menjatuhkan semangat kita. Saat orang-orang tidak yakin bahwa kita dapat melakukannya. Kita harus yakin pada diri kita sendiri. Trust your self. Kita jangan merasa bahwa diri kita tidak mampu. Buang jauh-jauh kata tidak bisa dalam hati kita. Setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, karena kesempurnann hanya milik Allah SWT semata. Tetap bersemangat dan lakukanlah yang terbaik….

Kamis, 27 Mei 2010

Hanya hal yang baik saja

0 komentar
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda “Sesungguhnya Allah Ta’ala itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mu’min (seperti) apa yang telah diperintahkan-Nya kepada para Rasul. Maka Allag Ta’la berfirman, ‘Hai Rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang shalih.’ (Q.S. Al-Mu’minuun:51). Dan Dia berfirman, ‘Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rizki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu.’ (Q.S. Al Baqarah: 172).” Kemudian beliau menceritakan kisah seseorang yang melakukan perjalanan jauh; berambut acak-acakan (kusut) dan berdebu, ia mengangkat kedua tangannya ke langit (sambil berucap), ‘Wahai Rabb, wahai Rabb!’ Sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan diberi makan dengan sesuatu yang haram; maka bagaimana mungkin do’anya akan dikabulkan?!’” (HR. Muslim)

Do the best, so you can get the best

0 komentar
"Lakukanlah yang terbaik, maka kau akan mendapatkan yang terbaik" mungkin pernyataan ini memang benar. jikalau kita ingin mendapatkan hasil yang terbaik maka lakukanlah yang terbaik pula. setiap orang pasti ingin mendapatkan yang terbaik dalam hidupnya. misalnya menjadi juara kelas, juara speech contest, dan  segudang prestasi yang ingin di ukirnya. namun terkadang tak mau berusaha untuk menjadi yang terbaik diantara yang baik. terkadang itu hanya angan belaka yang sia-sia saja. bagaimana kita bisa medapatkan yang kita inginkan atau kita idam-idamkan jikalau kita tidak berusaha untuk mendapatkannya. ingatkah kita,  ada sebuah pepatah yang mengatakan "Man Jadda Wa Jadda", yang artinya "siapa yang bersungguh-sungguh dia akan memperoleh hasilnya".  pepatah ini memang benar. rasanya tidak mungkin ada orang yang sukses tapi sedikit sekali usaha yang dilakukannya. bahkan koruptor yang sukses

Surat untuk para aktifis dakwah

0 komentar
Sungguh perjalanan ini amat panjang,,,
Sepanjang yang tak terkirakan, takterpikirkan…
Perjalanan ini tiada berujung, 
Tak tampak bagaimana akhirnya…

Tugas ini memang tugas dari langit
Tugas yang amat berat, berat untuk dipikul
Hingga tak semua orang yang berada di jalan ini
Jalan yang penuh onak dan duri

Kami sadar bahwa, kami akan banyak terluka
Kami sadar bahwa, akan mendapat banyak cemoohan
Kami sadar bahwa, akan banyak cobaan yang menerjang
Kami sadar bahwa, rintangan akan selalu mengiringi perjalanan kami
Orang-orang bertanya “Tapi mengapa kalian tetap berada di jalan itu? padahal kalian sudah tau apa akibatnya….”

Kami menjawab,” karena kami yakin akan Janji Allah.”

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (Surah Al Baqarah Ayat 261)

Dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, kemudian mereka dibunuh atau mati, benar-benar Allah akan memberikan kepada mereka rezeki yang baik (surga). Dan sesungguhnya Allah adalah sebaik-baik pemberi rezeki. (Surah Al Hajj Ayat 58)

Wahai saudara sepejuangan,,,
Betapapun hatimu sedih, jangan pernah rapuh….
Betapapun ragamu terasa lelah, jangan pernah menyerah…
Karena Allah tak pernah salah, 
ditiap air mata yang kau keluarkan…
ditiap tetes keringat yang kau teteskan ...
Allah takkan pernah salah menghitungnya…
Dan biarkan, balasan itu datang saat kau beristirahat, karena istirahatnya pejuang, adalah hanya di Surga-Nya.

Kami takkan menyerah, kami akan terus berusaha, kami akan terus berjuang

Kami akan terus bergerak hingga kelelahan itu lelah mengikuti…
Kami akan terus berlari hingga kebosanan itu bosan mengejar…
Kami akan terus berjalan hingga keletihan itu letih bersama…
Kami akan terus bertahan hingga kefuturan itu futur menyertai …
Kami akan tetap berjaga hingga kelesuan itu menemani…


Wahai saudaraku,,,
Ingatlah akan sebuah janji kita
Untuk selalu bersama
Di surga-Nya kelak

by: ashe kurnasih

Senin, 24 Mei 2010

Bersyukurlah....

0 komentar
Alhamdulillah, kata yang sering terucap ketika kita sedang mendapatkan kebahagiaan ataupun rezeki. "Alhamdulillah, saya lulus", atau mungkin "Alhamdulillah, Ya Allah hari ini aku gajian", mungkin kata-kata ini yang biasanya mengiringi kalimat "Alhamdulillah". wajar saja jika kita mengucapkan hamdalah apabila kita mendapat kenikmatan. ini merupakan bentuk rasa syukur kita atas limpahan rahmat yang Allah berikan kepada kita. tapi pernahkah kita mensyukuri hal-hal yang mungkin kita anggap sesuatu yang biasa saja. misalnya mensyukuri nikmatnya bernapas, berbicara, nikmat mata, telinga, hidung, dan lain-lainnya.

saya pernah dengar ada seseorang yang yang selalu bersyukur tarhadap kenikmatan yang ia terima. orang itu ketika ia terbangun dari tidurnya, ia langsung meraba-raba bagian-bagian tubuhnya. ia meraba mata, hidung, telinga, dan semua anggota badannya. apa katanya,"Alhamdulillah, mata saya masih ada, telinga, hidung, tangan, dan kaki saya masih utuh, melekat di tubuh saya."katanya dengan nada bersyukur. lihatlah betapa kita jarang sekali mensyukuri kenikmatan yang mungkin ini kita merasa ini tak perlu disyukuri.

pernahkah kita renungkan, setiap oksigen yang kita hirup setiap harinya, apakah kita pernah mensyukurinya. pernahkah kita menghitungnya? coba kita sejenak melihat orang yang sedang tak berdaya di rumah sakit. mereka membutuhkan tabung oksigen untuk bernafas. sedangkan kita tak perlu keluar uang banyak untuk membayar semua itu. apakah Allah pernah meminta bayaran kepada kita ats oksigen yang kita hirup setiap harinya. tidakkan!!! Allah berikan oksigen kepada kita, GRATIS.

maka dari itu, bersyukurlah atas apa yang telah diberikan kepada kita. sungguh kita orang-orang yang sangat beruntung. bukankah Allah telah berjanji dalam Al-qur'an surah Ibrahim ayat 7

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih."

Allah akan menambah nikamt setiap hambanya yang bersyukur, tetapi jika kita tidak bersyukur maka tunggulah azab Allah terhadap orang-orang yang kufur terhadap nikmat-Nya

so, bersyukur ya.....



Menunggu Keputusan….

0 komentar
Menunggu Keputusan….

Banyak orang bilang bahwa menunggu adalah suatu yang membosankan. Ada saat-saat tertentu menunggu tidak membosankan, tapi perpaduan antara rasa takut dan berharap. Perpaduan rasa yang sangat indah jika di kombinasikan dengan keimanan pada Allah.

”Janganlah kamu bersikap lemah (pesimis), dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamu adalah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang -orang yang beriman”. (QS. Ali Imran :139)

Optimis salah satu kunci dalam setiap kesuksesan dan kemenangan. Kepercayaan akan hal ini dalam pandangan Islam dikenal sebagai rasa tawakal. Semakin kuat kepercayaan ini, maka akan mempertebal sikap tawakal, dan akhirnya rasa optimis dalam diri semakin bertambah. Optimis memang berawal dari rasa tawakal kita. Rasa optimis haruslah mengalahkan pesimis yang bisa jadi menyelinap dalam hati. Untuk itulah jika ingin hidup sukses, kita harus bisa membangun rasa optimis dalam diri. Optimis yang dihasilkan dari rasa tawakal inilah yang menjadikan Rasulullah SAW beserta sahabat mampu memenangkan peperangan yang tercatat dalam sejarah dunia mulai dari perang Badar hingga peperangan di masa kekhalifan Islam sampai berabad-abad lamanya.

Selain optimis, kita juga harus mempersiapkan tangkisan ‘kegagalan’. Siap menang dan siap menerima kemenangan yang tertunda. Teringat sms yang pernah masuk di HP ku, yang bersi tentang sebuah taujih yang menyentuh hati ku. Taujih itu berbunyi,,,

“Aku meminta kepada Allah setangkai bunga segar, ia beri aku kaktus berduri. Aku meminta pada Allah, hewan mungil, ia beri aku ulat bulu. Aku sedih, protes dan kecewa. Betapa tidak adilnya ini. Namun kemudian, kaktus itu berbunga indah bahkan sangat indah dan ulatpun tumbuh dan berubah menjadi kupu-kupu yang amat cantik, itulah jalan Allah ‘indah pada waktunya’. Allah tidak memberi apa yang kita harapkan tetapi ia memberi apa yang kita butuhkan. Kadang kita sedih, kecewa, terluka, tetapi jauh diatas segalanya, Dia merajut yang terbaik untuk hambanya”

Allah SWT memang menghadirkan beragam peristiwa agar manusia mampu mengambil hikmah dan pelajaran yang terkandung dalam setiap peristiwa agar tingkat keimanan seseorang semakin bertambah. Tentunya hal ini akan terwujud bila manusia mempunyai benih kepercayaan akan kemudahan, kekuatan dan pertolongan Allah SWT sebagai pengatur setiap peristiwa di alam ini, dan menerima dengan lapang dada ketentuan Allah.

Yakinlah Allah akan memberikan yang terbaik untukmu.

Sabtu, 22 Mei 2010

Seberkas Cahaya

0 komentar
Di dalam kegelapan
Di dalam kesunyian
Hati ini terus mencari-cari
Hati ini berlari tak tentu arah
Mencari seberkas cahaya
Cahaya yang hilang, tak tinggal sedikitpun

Dimanakah gerangan ia berada
Sebagai penerangan dalam kegelapan
Sebagai penenang saat terasa gundah
Sebagai penyemangat ketika terjatuh

Seberkas cahaya itu…
Kan membawa kepada kemulian
Kemulian yang abadi
Di surga nantinya

Jumat, 21 Mei 2010

Mencari Jalan-Nya

0 komentar
Ku berjalan menyusuri, jalan hidup ini
Begtu sunyi, berliku dan penuh dengan tanjakan
Hampirku tersesat Mengalami hal yang tak jelas 
Tanpa tau bagaimana akhirnya

Ku teus berjalan, mencari ceah cahaya yang rindang
Cahaya terang, tenang , dan dekat
Hingga akinya ku menemukan cahaya dari segala cahaya
Cahaya putih yang suci
Cahaya yang tak pernah ternodai
Cahaya yang mengeluarkan ku dari kepalsuan dunia
Cahayang yang mengingatkanku
Bahwa yang hebat di dunia, hina di akhirat

Cahaya yang membuat tetesan air kelembutan
Membasahi pipiku
Ketika ku sadar bahwa
Suatu saat nanti aku akan kembali ke gelap gulitaan
Yang siang dan malam, akan terlihat sama saja
Karena ku yakin setiap yang bernyawa
Pasti akan kembali menghadap-Nya
Ya Rabb, hanya cahaya keridhoan-Mu 
Yang selalu ku cari
Sampai mati

Kamis, 20 Mei 2010

Jangan kecewa..., berbahagialah!

0 komentar
Kecewa adalah manusiawi, tapi jikalau kekecewaan itu terlalu lama dipendam, akan merugikan diri sendiri, walau untuk menyembuhkannya kita memerlukan waktu. Sadarlah, jika kekecewaan itu terlalu lama dipendam, akan merugikan diri sendiri. Waktu tak bisa diputar ulang, yang telah tertulis sebagai sejarah hidup tak bisa dihapus. Jika hanya dengan kekecewaan, tak akan dapat memperbaiki keadaan. 
Hidup terus berjalan, masih banyak yang dapat kita lakukan tanpa harus terlalu memikirkan hal yang sudah terjadi, tanpa ada evaluasi dan perbaikan diri. 

Belajar untuk ikhlas… 
Orang yang berusaha untuk ikhlas, tak berharap balasan dari orang lain. Mau ditanggapi jelek, tafadhol, mau ditanggapi baik, Alhamdulillah. Sepanjang yang kita lakukan adalah cara dan niat yang tidak melanggar syari’at, it’s ok! 

Belajar lapang dada… 
Nobody's perfect “tak ada manusia yang sempurna”, setiap orang pasti pernah salah. Kesalahan yang dilakukan terkadang disebabkan oleh itulah ilmu yang dipunyainya sekarang, atau ketidaktahuan tentang hal itu_’ya sampai disitulah ilmunya’. Ataupun ada faktor yang menekan, sehingga ia harus berbuat kesalahan(tak mampu mengendalikan tekanan dari luar). 
Ya… banyak faktor yang terkadang perlu kita maklumi… 

Belajar untuk sabar… 
Berlaku sabar itu tidak mudah, namun bagi orang yang bertaqwa, berbuat sabar itu tak ada sulitnya. Sehingga kita harus beruaha menjadi orang yang taqwa, agar kesabaranpun mudah untuk dilakukan. 
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu', (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya”(QS. Al Baqarah : 45-46) 

Belajar untuk muhasabah diri 
Segala sesuatu yang tak enak menimpa diri kita, terkadang adalah peringatan Allah, jadi bermuhasabahlah. Mungkin ada maksiat lain yang kita lakukan kepada Allah. 

So... berbahagialah! 

Kekuatan doa robitoh

0 komentar
Mungkin kalau kita sering membaca Al-ma’tsurat, kita akan mengetahui sebuah doa yang selalu kita baca pada penguhujungnya. Ya, doa itu pasti robitoh. Setiap hari kita membaca doa ini, paling tidak 2 kali sehari, yaitu pada pagi hari dan sore hari. Namun taukah kita bahwasannya doa robitoh ini memiliki kekuatannya tersendiri bagi orang yang benar-benar memahami serta khusyu’ ketika membacanya??? 
Nah, saya mempunyai sebuah kisah tentang kekuatan doa robitoh. Ini adalah kisah nyata, bukan sekedar karya fiktif belaka. Begini ceritanya….
Ketika itu aku pulang kesorean karena, setiap hari senin, aku harus mengikuti “Forum Qur’an”(FQ) di sekolahku. Entah kenapa pada hari itu, FQ pulangnya agak lama. Saat itu hari sudah sangat sore, aku khawatir ayah ku akan memarahiku karena aku pulangnya terlambat. Sepanjang perjalanan aku berdoa’ kepada Rabb semesta alam. Aku membaca do’a robitoh sambil membayangkan wajah ayahku. Aku berharap ayahku tak akan memarahiku…
Nah, saat yang mendebarkan tiba. Aku cemas. Namun aku harus tetap pulang ke rumahku. Aku berjalan mendekati pintu, lalu ku buka pintu itu. sreeettttt. Pintupun terbuka. Ternyata ayahku tepat berada di hadapanku. Ia sedang duduk. aku mengucapkan salam. ayahkupun langsung menjawab. Seperti tidak ada apa-apa. Ayahku tersenyum kepadaku, dan berkata,” udah pulang nak?”. Kontan aku terkejut, tapi itu membuatku terasa lebih nyaman. Ayah tidak memarahiku seperti yang kubayang-bayangkan tadi sepanjang perjalanan. Terima kasih ya Rabb….
Nah ternyata tak disangak-sangka,,, betapa dahsyatnya kekuatan do’a robitoh. Dapat melembutkan hati seseorang. Dapat menjadi penenang tentunya bagi kita.

Nah, sebenarnya masih ada satu lagi kisah mengenai dahsyatnya kekuatan do’a robitoh… tapi apa para pembaca mau tau??? Mau?? Oke dech….
Begini ceritanya….
Saat itu aku mendapatkan sebuah tugas akhir kelas 2 SMA, yakni membuat drama ataupun film. Nah, ketika itu kelompokku memilih untuk membuat film saja, karena kalau salahkan bisa di ulang. Itu pikir aku dan teman-temanku. Batas waktu pengumpulan telah ditetapkan bersama. 
Namun menjelang hari pengumpulan, filmku juga tak kunjung selesai. Masih banyak masalah yang ditemui, seperti kurang serius, videonya gak bisa di putar, dan masih banyak lagi. Apalagi aku inikan aktifis sekolah. Aku sibuk di OSIS, Rohis, Mading, Majalah, dan kesibukanku yang lainnya. Hem,, aku pusing sekali!!! 
Hari itupun tiba dimana semua film setiap kelompok harus dikumpulkan. Aku kelimpungan, bingung tak karuan. Namun semua itu tidak bisa dihindarkan, jadi harus dihadapi. Akhirnya aku bersama kelompokku memberaikan diri untuk menghadap guru Bahasa Indonesia. Guru yang satu ini memang agak menakutkan. Hal ini lah yang membuatku semakin membuat ku cemas dan takut. Takut dimarahi, diomeli, dan takut tidak diberi nilai. 
Saat berada di koridor sekolah hendak menuju ruang guru, salah satu temanku berkata.” Bagaimana ini? aku bingung. Ya, udahlah kita sama-sama do’a robitoh saja.” Aku dan teman lainnyapun mengiyakan. Lucunnya, salah satu kelompok aku ada yang beragama Kristen. Ia malah mengatakan,”hah, berdo’alah kalian, nanti saya aminkan”.
Dalam perjalanan menuju ke ruang guru, kami semua membaca do’a dan diantara kami ada yang berzikir. Hihi lucu banget…
Sesampainya disana, dengan tergagap aku mengatakan yang sebenarnya pada guruku itu. dengan agak sedikit memelas, aku membujuk ibu guru itu. 
Ibu guru itu sudah menunjukkan wajah yang gak enak dipandang. Tapi tak disangka dibalik wajahnya yang seperti itu, ternyata saat itu guruku sedang baik hati. Entah apa yang terjadi, tiba-tiba kok jadi baik. Hahay, aku tak menyangka. Setelah itu aku teringat saat aku hendak ke ruang guru, sebelumnya aku membaca do’a robitoh. Ya, Rabb…. Betapa Engkau Maha Penyayang…

Nah, begitu ceritanya,,, so… kita jangan ragu untuk selalu berdo’a pada Allah ya…. Yakinlah setiap apa yang kita do’akan, pasti Allah akan memberikan yang terbaik untuk kita.

 

Selasa, 18 Mei 2010

Belajar Semangat dari Abdullah bin Rawahah

0 komentar
Jikalau kita merasa lelah, bosan malas bergerak di jalan allah, BELAJARLAH SEMANGAT seperti Abdullah bin Rawahah. Ya… sahabat Nabi, sahabat yang mulia nan istimewa.
Suatu ketika ia di minta oleh Nabi Muhammad, untuk menimpin pasukan parang Mu’tah, jika pemimpin yang pertama Zaid bin Haritsah gugur sebagai syahid, dan pemimpin yang kedua Ja’far bin Abi Thalib juga gugur, maka Abdullah bin Rawahah yang harus menjadi pemimpin pasukan.
Ternyata Zaid bin Haritsah dan Ja’far bin Abi Thalib menggapai cita-cita mereka yaitu syahid. Walau pada awalnya ia sedikit ciut karena kedua temannya telah syahid dan melawan pasukan Romawi yang berjumlah 200.000. Tapi ia kembali meneguhkan tekatnya, dengan mengumandangkan syair untuk dirinya
“Aku telah bersumpah wahai diri, maju ke medan laga
tapi kenapa kulihat engkau menolak surga
wahai diri, bila kau tak tewas terbunuh, kau kan pasti mati
inilah kematian sejati yang sejak lama kau nanti …
tibalah waktunya apa yang engkau idam-idamkan selama ini
jika kau ikuti jejak keduanya, itulah ksatria sejati!
Abdullah bin Rawahah jatuh terkapar mempertahankan bendera Ar-Roya, darah melumuri tubuhnya, SYAHID.
Namun, berkat syairnya yang membakar jiwa para ksatria, kemenangan diraih Muslim! Betapa kata-kata telah memenangkan 3000 Muslim terhadap 200.000 Romawi ..
Banyak alasan yang dapat kita buat-buat untuk tidak berada dijalan da’wah, tapi lebih banyak alasan mengapa kita harus tetap ada dijalan da’wah ini. Jika rasa malas itu datang, ingatlah…., bukankah allah telah menjanjikan akan memberikan pertolongan kepada kita?
“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. (QS. Muhammad: 7)
Janji allah itu pasti, ya…Janji allah itu PASTI
Beberapa waktu silam, pernah mendapat sms dari seorang kakak_semoga allah merahmati mu kak, begitu menyentuh dan memberian semangat:
“Cukuplah Allah yang menyemangati kita, sehingga setiap peristiwa menjadi teguran atas kealpaan. Cukuplah Allah yang memelihara ketekunan kita, karena perhatian insan terkadang menghanyutkan keikhlasan. Semoga Allah menjadikan kita bermakna, yang saat berbaur mampu menyemangati yang lain, dan saat sendiri mampu menguatkan diri sendiri. Ya Allah, teguhkanlah kami dalam ketaatan kepada-Mu”

Besar harapan tulisan ini membawa kepada kebaikan & jauh dari keburukan, terutama untuk diri sendiri . Jikalau ada kesalahan dan ke-tak sempurnaan, dengan senang hati untuk di ingatkan atau ditambahkan. .. insya Allah

Allahu’alam

Sabtu, 15 Mei 2010

Surat Untuk Para Muslimah

0 komentar
Bismillahirrahmanirrahim 

Assalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. 

Saudariku yang kucintai karena Allah. Bagaimana kabarmu hari ini? Untung atau rugikah kita?... 
Selayaknyalah pujian dan sanjungan senantiasa terikrarkan kepada Raab Semesta Alam, yang ruh-ruh manusia berada dalam kehendaknya, dicabut kapan dan dimanapun, 
siap atau tidak siap seorang hamba. 
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita, nabi dan rasul terakhir, Muhammad shallahu ‘Alahi wa Sallam 
yang senantiasa mengajarkan kebaikan kepada manusia, yang Karena kegigihan dan cintanya, islam ini senantiasa hidup dalam hati umatnya. Dan semoga kita termasuk orang-orang yang terang hatinya oleh cahaya islam. Aamin . 
Saudariku yang mahal… most precious for us.,. 
Tahukah engkau, bahwa ki sangat berarti??? kKita adalah wanita muslimah, calon ibu untuk untuk generasi yang akan datang. Kita sangat dibutuhkan oleh agama ini, untuk menghasilkan dan mendidik generasi secara islami. 
sehingga muculah generasi-generasi rabbani yang cinta dan takut kepada Rabbnya, Allah Subhana wa ta’ala. 
Kita adalah calon ibu yang diungkapkan dalam sebuah syair: 
“Seorang ibu adalah lembaga pendidikan, Yang jika benar-benar mempersiapkannya, Berarti telah mempersiapkan sebuah generasi yang benar-benar tangguh”
Wahai saudariku… 
Kita adalah mutiara termahal yang tidak dapat di beli dengan kekayaan sebesar apapun dan dengan kekuasaan setinggi apapun. Sungguh hanya Allah yang mampu untuk membelimu dengan harta yang sangat mahal yang dirindukan oleh setiap insan dibumi ini yakni dengan syurgaNYA. Yah..! SURGA ALLAH!!! Aduhai saudariku! Adakah yang lebih mahal dari syurgaNYA.? 
Saudariku, Wahai belahan jiwaku…! 
Sungguh aku sangat mencintaimu seperti aku mencintai diriku ini. 
Seorang saudara itu bukan hanya seseorang yang kita lihat dan temui, tetapi seorang saudara adalah orang yang kita sebut dalam doa-doa kita. Dan engkau selalu kusebut dalam setiap waktu yang ada.. 
Saudariku, duhai pujaan hatiku… 
Aku ingin bertanya kepadamu wahai saudariku…!
Apa yang akan engkau lakukan terhadap sebuah benda yang paling engkau sayangi, 
benda yang paling berharga dalam hidupmu? 
Tentu dari lubuk hatimu yang paling dalam engkau akan mengatakan bahwa 
” aku tentu akan menjaganya agar tidak dirusak oleh orang lain. bahkan aku akan menyimpannya di suatu tempat yang tersembunyi sehingga tidak akan terlihat oleh lain." 
Yah…begitulah semestinya… 
Tahukah engkau saudariku…! 
Islam begitu menjaga wanita, wanita adalah mutirara,berlian,zamrud atau perhiasan lainya. Ia begitu berharga.... 
Tahukah engkau bagaimana perhiasan itu diperlakukan? 
Ia disimpan ditempat yang terjaga dari tangan-tangan yang jahil. 
Islam tidak membiarkan ada seseorangpun yang ingin memilikinya dengan cara yang tidak halal. Islam takut jika perhiasan itu dilihat, dicuri, disentuh, dimiliki atau bahkan setelah dimilki akan dibuang oleh sesorang setelah ia bosan dengan perhiasan itu. Maka ditempatkannyalah perhiasan itu dalam sebuah rumah yang aman. 
Ternyata saudariku…! 
Rumah itu belumlah cukup dirasa aman, 
islam masih takut jika ada orang jahat yang bisa mencurinya, 
lalu disimpanlah dalam sebuah kamar. 
Dalam kamar itupun, perhiasan disimpan dalam lemari, kemudian masih ada laci didalamnya. Tahukah engkau saudariku…! 
Ternyata dalam lacipun masih ada kotak untuk menyimpan perhiasan itu. 
Kemudian lemari dan kamar dikuncinya, lalu kemudian rumahnya. 
Bayangkanlah saudariku…! 
Apakah masih ada manusia yang mengganggu perhiasan itu? 
Tidak bukan? 
Perhiasan itu menunggu sampai datang seorang pemilik yang benar-benar halal dan telah ditentukan oleh Allah sebagai pasangan hidupnya. 
Duhai saudariku! 
Wanita islam bukanlah bunga di tepi jalan yang tumbuh diantara semak dan rumput liar. 
Bunga yang tiap saat bisa dinikmati keindahannya, dipetik lalu kemudian dibuang setelah layu oleh orang-orang yang melewati jalan itu. 
Bukan saudariku…bukan…! 
Engkau bukanlah bunga yang dikatakan oleh sebuah grup musik dari negaraku, d'masiv, oh afwan, sheila on seven maksudnya, yang dalam lagunya bunga ditepi jalan yang bisa dipetik sebelum layu. Sungguh engkau tidaklah seperti itu… 
Sesungguhnya, 
engkau adalah bunga yang tumbuh dipadang pasir yang kering, 
bunga yang tetap mekar walaupun disekitarnya gersang. 
orang sulit menemukannya apalagi untuk memetiknya. 
Seperti itulah wanita muslimah. 
Ia tetap menjaga kehormatannya. 
Ia tetap berbalut pakaian kebesaran muslimah yaitu jilbab, 
ditengah para wanita yang terjerumus dalam arus mode pakaian yang jelas-jelas jauh dari syariat islam 
Saudariku…! 
Mungkin engkau akan heran dan bertanya, 
mengapa aku ini menulis tentang perhiasan yang sangat berharga? 
Saudariku..! 
ini hanyalah sebuah perumpamaan. 
Seperti itulah gambaran wanita dalam islam. 
Ia begitu dijaga dari fitnah dan maksiat sehinga diperintahkan untuk menutup auratnya dihadapan laki-laki yang bukan mahramnya. 
Duhai saudariku yang mahal… 
Saat ini banyak saudari-saudari kita yang membuka pakaian muslimahnya dengan memperlihatkan aurat mereka. 
Tanpa ada rasa takut memperlihatkannya kepada orang yang tidak semestinya melihatnya. 
Bahkan saudariku…!... 
Diantara mereka malah ada yang bangga jika seorang laki-laki memuji kemolekan tubuh yang dia pertontonkan.! Oh… my… god… 
Ah…saudariku, sudah malukah saudari2ku itu?atau…MASIH ADAKAH RASA MALU ITU di dalam hati saudari2ku itu? padahal wanita yang muslimah adalah wanita yang menghiasi akhlaknya dengan rasa malu. 
Akan tetapi, aku berharap kepada Allah, semoga engkau, wahai saudariku, tidak seperti mereka dan kewajiban bagi kita adalah mendoakan saudari-saudari kita yang lain. 
Besar harapanku agar Engkau bukanlah wanita-wanita yang dimaksud oleh Rasulullah Shallahu ‘Alaihi wa Sallam, yaitu perempuan yang berpakaian tetapi telanjang. 
Aku berharap engkau menutup aurat hanyalah karena Allah, karena kecintaan kita sebagai seorang hamba kepadaNYA. Namun bagi saudari2ku yang belum menutup aurat, ingatlah firman Allah: 
“ Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali kepada…(An Nuur:31) dan lihat surah Al ahzab: 59 Artinya 
"Hai Nabi,katakanlah kepada istri-istrimu,anak-anak perempuanmu,dan istri-istri kaum mukmin:"Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka."Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah di kenal,karena itu mereka tidak diganggu.Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang " 
(Al-Ahzab:59) 
Oleh karena itu, 
sayangilah dirimu dan jagalah perhiasan termahal yang engkau miliki, 
sebab hanya mahrammulah yang berhak untuk melihatnya. 
Dan dengan menutup aurat, berarti engkau sedang mengundang kasih sayang Allah. 
Namun jika engkau membangkang, sungguh saudariku, Azab Allah amat pedih.... 
Not only that saudariku, ternyata ada satu perkara dan perkara inipun sering kita anggap biasa saja, namun ternyata hal ini dibenci oleh Raab kita. Dari Ghaim binQais, dari Abu Musa Al-Asy’ari Radhiyallahu Anhu, dia menceritakan, Rasulullah shalallahu ‘Alahi wa Sallam bersabda: 
“ setiap wanita mana saja yang memakai wangi-wangian lalu dia berjalan melewati sebuah kaum supaya mereka mencium bau wangainya, berarti dia telah berzina”.(HR. Ahmad, An-Nasai’, Abu Dawud dan Tirmidzi) 
Saudariku yang kucintai karena Allah, engkau tahukan apa itu zina? Memang dihadapan manusia muslimah tersebut tidak terang-terangan berbuat zina, namun ternyata dalam pandangan Allah, kita adalah seorang pezina. Na’udzubillah. 
Nah saudariku, sebagai orang yang mengaku sebagi pengikut Rasulullah Shalallahu ‘Alahi wa Sallam, maka tidak sepantasnya kita membangkang kepadanya. Kekasih kita pernah menyabdakan sebuah hadits: 
“ niscaya akan muncul suatu kaum dari umatku yang menghalalkan zina, sutera,khamr, dan alat-alat musik”(HR. Bukhari) 
Saudariku, 
sesungguhnya banyak mendengar musik itu dapat mengeraskan hati. 
Maksudnya adalah ia tidak akan mencintai Al Qur’an, tidak pula dzikir, tidak pula hadits nabi dan shirahnya. 
Saudariku yang kucintai karena allah... 
belahan jiwaku... 
permata hatiku... 
dan Ah………… aku tidak bisa lagi mengungkapkan rasa cintaku pada engkau. 
Sesungguhnya aku menulis “SURAT CINTA INI” ini, bukan berarti aku adalah orang yang sempurna. Bukan saudariku…bukan seperti itu. aku ini adalah manusia yang juga baru belajar. Namun sebagai seorang yang mengaku mencintai kalian, kuberanikan diri ini menuliskan kata-kata cinta kepada engkau. 
Aku tidak bisa bertemu dengan kalian, 
namun yang bisa kulakukan hanyalah menulis sebuah surat 
sebagai ungkapan betapa aku mencintai kalian dan juga sebagai wadah untuk mengingatkan diriku dan juga saudari2ku yang mungkin setiap saat bisa lupa. 

Semoga Allah senantiasa melimpahkan 
rahmatNYA dan PetuinjukNYA kepada kita semua.

Kamis, 29 April 2010

Wahai muslimah, apa yang menyebabkan mu enggan berjilbab…???

0 komentar

Mulianya seorang wanita itu, hingga syurga nan indahpun di bawah telapak kakinya. Beruntungnya seorang wanita itu, hingga ia disebut tiga kali oleh Rasulullah sebelum akhirnya lelaki ketika salah seorang sahabat bertanya pada kekasih Allah, siapakah yang terlebih dahulu harus ia hormati. Jawabannya adalah ibu. Bukankah ibu itu seorang wanita?? Ya, begitu istimewanya kaum hawa. Terjaganya wanita dalam kesolehan, hingga ia menjelma menjadi perhiasan terindah dunia. 
Of course, hanya wanita sholehah yang bisa menjadi perhiasan terindah di dunia. Beruntungnya jika ia menjadi bidadari syurga kelak nantinya
Mendengar kata wanita sholehah, tentulah kita langsung membayangkan seseorang yang baik perangainya, ucapan dan perbuatannya serta pastilah ia orang yang cerdas dan pintar. Namun itu hanya dinilai dari segi akhlak dan fikrianya saja. Yupz,,, secara fisik pastinya kita juga membayangan sosok wanita sholehah itu biasanya berparas cantik, rapi, selalu tersenyum  pakaiannya tertutup, gak ketat, dan gak transparan serta yang pastinya menutup aurat dan so pasti berjilbabkan… 
Pada artikel kali ini, saya tidak akan mambahas semua yang telah saya tuliskan di atas (mungkin di next artikel kali ya…), namun lebih terfokus dengan masalah jilbab. Ya… jilabab. Jilbab merupakan penutup dari kepala hingga dada bagi kaum hawa terutama bagi wanita yang bergelar muslimah. Tak sekedar hanya untuk menutupi kepala, karena pada dasarnya jilbab itu berbeda dengan penutup kepala yang masih terlihat telinganya. Berbeda pula dengan kerudung yang masih tampak bagian dadanya. Bukankah Allah SWT telah berfirman di dalam Al-Qur’an Surah Al-Ahzab ayat 59, yang berbunyi:
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” 

Ya, jelas sudah yang tercatat dalam kitab suci bernama Al-Qur’an ini. Bukankah menutup aurat itu perintah Allah SWT. Kita telah mengetahui bahwa munutup aurat itu wajib. Dan kita tau pula bahwa segala yang wajib itu harus dilakukan, kalau tidak dilakukan, bagaimana??? Ya… tau sendiri konsekuensinya, dosa yang pasti. Memang kedengarannya menyeramkan. tapi inilah yang sesunggahnya.
Tapi bagaimana kalau kita belum siap untuk memakainya? Ehm,,, kalau kita terus berkata belum siap, kapan akan memulainya??? Menurut survey yang saya lakukan, sebagian dari wanita muslim yang tidak berjilbab mengatakan mereka belum mendapat hidayah untuk memakai jilbab. Ehm,,, kalau nunggu hidayah datang, keburu tua loh. Kita gak tau kapan malaikat pencabut nyawa akan menjemput kita. Ada sebuah kalimat taujih yang pernah saya dengar.
”hidayah itu tidak akan datang dengan sendirinya jikalau kita tak mencari hidayah itu sendiri”, kata kakak mentor saya.

Agak menyinggung sedikit, bahwa hidayah itu bukannya sesuatu yang secara tiba-tiba akan kita dapatkan. Butuh proses untuk mendapatkan hidayah. Berbeda dengan taufik. Tidak semua orang mendapatkannya, hanya orang-orang pilihan Allah yang bisa mendapatkannya. Taufik itu datang secara tiba-tiba. Misalnya, si Budi adalah anak yang nakal dan suka membangkak orang tuanya(maaf ya kalau ada yang namanya Budi). Pada suatu malam ia bermimpi bertemu dengan seseorang yamg memakai pakaian berwarna putih. Orang itu hendak mengambil nyawanya. Budi sangat ketakutan dan berlari tak karuan. Tiba-tiba secara spontan ia terbangun dan dalam posisi duduk. Ia ngosngosan. Kemudian ia tarik nafas panjang lalu beristighfar. Saat itu ia baru menyadari segala perbuatan yang ia lakukan itu adalah perbuatan dosa dan menyakiti orang-orang di sekitarnya. Iapun bertobat. The end. Nah kira-kira seperti itu.
Kembali kepermasalahan awal. Sebenarnya masih banyak lagi alasan-alasan seorang muslimah tidak berjilbab. Tapi tidak akan saya bahas di sini, coz panjang banget.

Yuks,,, kita lanjutkan
Nah,,, mungkin sebagian dari kita bertanya-tanya mengapa sich Allah SWT mengharuskan kita untuk pakai jilbab. Jawabannya adalah terus baca artikel ini. heheh…

Jadi mengapa berjilbab???
Benda yang mahal harganya, so pasti susah didapatkan dan akan selalu dijaga dan dibelai serta disimpan ditempat yg teraman dan terbaik. Sudah pasti intan permata tidak akan dibiar terserak bukan?. Itulah makanya, wanita baik-baik pasti wanita yg dijaga baik-baik pula, bukan wanita yg banyak berserakan dan mudah ditemukan. Nah itulah sedikit gambaran mengapa wanita harus berjilbab, ya karena kita itu spesial. Kita bak intan permata yang selalu akan di jaga. Intan permata itu adalah jilbab yang kita kenakan. Maukan jadi intan permata??? Mau tentunya.  
Jikalau kita telah berjilbab, tentulah kita akan terhindar dari pelecehan dan fitnah. Karena banyak pelecehan seksual terhadap kaum wanita yang merupakan akibat tingkah laku mereka sendiri. Karena wanita merupakan fitnah (godaan) terbesar. Sebagaiman sabda Nabi Muhammad saw,

“Sepeninggalku tak ada fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada wanita.” (HR. Bukhari)

Maukah kita menjadi wanita seperti itu? Naudzubillah, semoga kita tak termasuk ke dalamnya.
Nah, untuk selanjutnya, ada kabar mengembirakan untuk para wanita nih khususnya yang berjilbab. Ternyata wanita sholehah itu seperti biadadari surga. Percaya gak?? Kalau ngak percaya, harus percaya!! Karena di dalam Al-Qur’an juga tertulis kayak gitu kok. Coba kita lihat

“Dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang menundukkan pandangannya, mereka tak pernah disentuh seorang manusia atau jin pun sebelumnya.” (QS. Ar-Rahman: 56)

“Mereka laksana permata yakut dan marjan.” (QS. Ar-Rahman: 58)

“Mereka laksan telur yang tersimpan rapi.” (QS. Ash-Shaffaat: 49)

Wah, ternyata dengan berjilbab, wanita akan memiliki sifat seperti bidadari syurga. Yaitu menundukkan pandangan, tak pernah disentuh oleh yang bukan mahramnya, yang senantiasa menjaga kehormatan diri. Wanita inilah merupakan perhiasan yang amatlah berharga. Bahkan kalau saya rasa wanita sholehah itu lebih dari bidadari syurga. Mengapa??cari tau sendiri jawabannya... heheh..

Nah, ternyata jilbab itu pentingkan. Walaupun terkadang ketika baru memulai membiasakan memakai jilbab, kita merasa gerah, risih dan panas. No problem!!!. Itu semua sebuah proses, yang lama-kelamaan kita akan terbiasa dengan kedaan seperti itu. Tapi di balik itu semua, jilbab itu menyimpan banyak manfaat. Jika rambut muslimah yang berjilbab terlindung dari sengatan panas matahari dan terlindung dari debu serta polusi, sehingga ketika jilbabnya dibuka, rambutnya tampak selalu bersinar. Rambut indahnya hanya diperlihatkan untuk orang-orang yang berhak melihatnya. Selain itu salah satu manfatnya dalam bidang kesehatan. Yupz,,, setelah di teliti oleh ahli kesehatan ternyata dengan bejilbab, kita para muslimah akan terhindar dari beberapa penyakit, seperti kanker kulit dan memperlambat gejala penuaan. Subhanallah… 
Jadi, setiap apa yang Allah SWT perintahkan kepada kita, baik itu yang kita sukai ataupun tidak pastilah ada kebaikannya untuk diri kita. Tentulah Allah tidak akan menzalimi setiap hambanya. Karena Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Bagaimana??? Udah taukan… 
So muslimah,,, apa lagi sich yang membuatmu untuk tidak berjilbab??? 

Bersentuhan dengan yang bukan Mahram setelah wudhu…. Batal gak sich…?

0 komentar
Mungkin kita selama ini mengetahui bahwa jika bersentuhan dengan lawan jenis dapat membuat wudhu kita batal. Saya teringat peristiwa ketika saya menjadi pagar ayu di perkawinan saudara mentor saya. ketika itu banyak tamu yang berdatangan ke pesta itu. Karena saya saat itu bertugas sebagai pemberi air minum mineral kepada para tamu, mungkin saja tanpa sadar saya selalu bersentuhan dengan lawan jenis. Terkadang saya kesal jika tangan saya bersentuhan dengan tangan yang bukan mahramnya. Tapi di balik itu semua ada hikmahnya juga. Saya bercerita kepada mentor saya mengenai hal ini. Lalu mentor saya mengatakan bahwa, bersentuhan dengan yang bukan mahram tidak membatalkan wudhu. Saya terkejut. Sayapun penasaran dan mencba mencarinya lebih dalam lagi lewat mbah Google. Ternyata benar. Ternyata tidak semua ulama menyatakan bahwa menyentuh yang bukan mahramnya itu membuat wudhu kita jadi batal.

Dalam daftar hal-hal yang membatalkan wudhu, sentuhan kulit secara langsung antara laki-laki dan wanita yang bukan mahram, termasuk masalah yang dipermasalahkan para ulama. Sebagian mengatakan bahwa sentuhan itu membatalkan wudhu` dan sebagian mengatakan tidak.

Sebab perbedaan pendapat mereka didasarkan pada penafsiran ayat Al-Quran yaitu:

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik; sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pema’af lagi Maha Pengampun. (QS. An-Nisa: 23)

a. Pendapat yang Membatalkan

Sebagian ulama mengartikan kata MENYENTUH sebagai kiasan yang maksudnya adalah jima` (hubungan seksual). Sehingga bila hanya sekedar bersentuhan kulit, tidak membatalkan wuhu`.

Ulama kalangan As-Syafi`iyah cenderung mengartikan kata MENYENTUH secara harfiyah, sehingga menurut mereka sentuhan kulit antara laki-laki dan wanita yang bukan mahram itu membatalkan wudhu`.

Menurut mereka, bila ada kata yang mengandung dua makna antara makna hakiki dengan makna kiasan, maka yang harus didahulukan adalah makna hakikinya. Kecuali ada dalil lain yang menunjukkan perlunya menggunakan penafsiran secara kiasan.

Dan Imam Asy-Syafi`i nampaknya tidak menerima hadits Ma`bad bin Nabatah dalam masalah mencium.

Namun bila ditinjau lebih dalam pendapat-pendapat di kalangan ulama Syafi`iyah, maka kita juga menemukan beberapa perbedaan. Misalnya, sebagian mereka mengatakan bahwa yang batal wudhu`nya adalah yang sengaja menyentuh, sedangkan yang tersentuh tapi tidak sengaja menyentuh, maka tidak batal wudhu`nya.

Juga ada pendapat yang membedakan antara sentuhan dengan lawan jenis non mahram dengan pasangan (suami istri). Menurut sebagian mereka, bila sentuhan itu antara suami istri tidak membatalkan wudhu`.

b. Pendapat yang Tidak Membatalkan 
Dan sebagian ulama lainnya lagi memaknainya secara harfiyah, sehingga menyentuh atau bersentuhan kulit dalam arti pisik adalah termasuk hal yang membatalkan wudhu`. Pendapat ini didukung oleh Al-Hanafiyah dan juga semua salaf dari kalangan shahabat.

Sedangkan Al-Malikiyah dan jumhur pendukungnya mengatakan hal sama kecuali bila sentuhan itu dibarengi dengan syahwat (lazzah), maka barulah sentuhan itu membatalkan wudhu`.

Pendapat mereka dikuatkan dengan adanya hadits yang memberikan keterangan bahwa Rasulullah SAW pernah menyentuh para istrinya dan langsung mengerjakan shalat tanpa berwudhu` lagi.

Dari Habib bin Abi Tsabit dari Urwah dari Aisyah ra. dari Nabi SAW bahwa Rasulullah SAW mencium sebagian istrinya kemudian keluar untuk shalat tanpa berwudhu`”. Lalu ditanya kepada Aisyah,”Siapakah istri yang dimaksud kecuali anda?” Lalu Aisyah tertawa. (HR. Turmuzi Abu Daud, An-Nasai, Ibnu Majah dan Ahmad).

Nah, udah taukan…
Terserah sich mau pilih pendapatnya siapa,,, saran penulis sich ikut ajah yang tidak memberatkan kita.. okey…

Wallahu a`lam bishshawab. wassalamu `alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Bubur untuk sang anak

0 komentar
Malam itu amat gelap. Bulanpun tak tampak dikarenakan mendung pada saat itu. Seorang anak gadis terbaring lemas di atas tempat tidurnya. Ia terbaring sakit. Badannya panas karena ia terserang demam. Ayahnya memberikan makanan kemudian memberinya obat. Namun anak tersebut tidak mau. Ia menolaknya karena ia tidak mau memakan makanan itu. Akhirnya ayahnya menawarkan kepada anaknya untuk makan bubur saja. Ayahnya berniat membelikan bubur untuk anaknya.
“nak, bagaimana kalau ayah membelikan bubur untuk mu?”, Tanya ayahnya.
“ya, ayah aku mau”, jawab anak tersebut sambil menganggukkan kepalanya.
 Ayahnya bergegas mengambil kunci motor dan langsung pergi dengan motor kesayangannya. Namun ayahnya bingung mau membeli bubur dimana. Hari telah malam, apakah masih ada penjual bubur yang buka. Setelah berkeliling sekian lama, akhirnya ditemukan juga warung yang masih buka. Kebetulan menjual bubur ayam.
“syukurlah, akhirnya ketemu juga”, kata ayahnya dalam hati
 Ayahnya memesan satu bungkus bubur ayam kepada penjual bubur tersebut. Sambil menunggu sang ayah duduk di tempat yang telah disediakan. Namun belum selesai penjual itu membungkus bubur tersebut, tiba-tiba hujan deras turun. Sang ayah berencana menunggu hingga hujan reda. Tetapi sang ayah terpikir bagaimana keadaan anaknya di rumah yang menunggu bubur darinya. Sang ayahpun memutuskan untuk tetap pulang ke rumah, walaupun hujan deras mendera. 
 Sang ayahpun bergegas menuju motornya dan hendak mengambil mantel yang ada di jok motornya. Namun mantel tersebut tidak berada dalam jok motornya. Sang ayah baru teringat bahwa ia lupa membawa mantel, karena tadi perginya buru-buru. 
Sang ayahpun men-starter motornya dan bergegas pergi meninggalkan warung tersebut. Ia pulang dengan basah kuyup. Untung saja bubur ayam tersebut tidak tercampur dengan air. Sang ayah memberikan bubur itu kepada sang anak. Sang anak memakan lahap bubur tersebut. Sang ayah senang melihat anaknya. Ada kebahagiaan tersendiri yang membuat sang ayah senang. Dingin yang sang ayah rasakan karena terkena hujan terasa terhapuskan. Itu semua karena cinta dan kasih sayang sang ayah kepada anaknya. Sehingga sang ayah rela melakukan apapun demi anaknya.

Rabu, 10 Februari 2010

“Amal ke Syurga… Jauh dari Neraka”

0 komentar
Muadz bin Jabal ra. berkata : Aku pernah berkata, "Wahai Rasulullah, beritahukanlah kepadaku amal yang dapat memsukkanku ke surga dan menjauhkanku dari neraka."

Beliau menjawab, "Engkau menanyakan suatu perkara, namun hal itu menjadi ringan bagi siapa saja yang diringankan oleh Allah SWT. Sembahlah Allah dan jangan menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun, mendirikan sholat, mengeluarkan zakat, berpuasa Ramadhandan berhaji ke Baitullah."

Kemudian beliau bersabda, "Inginkah engkau kuberitahukan mengenai pintu-pintu kebaikan? Puasa adalah perisai, shodaqoh itu dapat menghapus kesalahan sebagaimana air dapat menghapus api, dan sholatnya seseorang di tengah malam. Kemudian beliau membaca Surat As-Sajadah ayat :16, "Lambung-lambung mereka jauh dari tempat tidurnya sedang mereka berdoa kepada Tuhannya dengan harap-harap cemas.

Kemudian beliau bersabda, "Inginkah kalian kuberitahukan pokok dari perkara-perkara Islam, tiang dan puncak mahkotanya?" Aku menjawab, "Ingin, wahai Rasulullah." Beliau bersabda, "Pokok dari perkara-perkara Islam serta tiangnya adalah sholat, dan puncaknya adalah jihad."

Lalu beliau bersabda, "Maukah kalian kuberitahukan kunci dari semua perkara itu?" Aku menjawab, "Mau, wahai Raulullah." Maka beliau menunjuk lidahnye seraya bersabda, "Kendalikan ini." Aku bertanya, "Wahai Nabiyullah, apakah kami akan diminta pertanggungjawaban dengan apa yang kami katakan?" Beliau bersabda, "Celakalah engkau wahai Muadz, bukankah yang menjerumuskan manusia ke dalam api neraka dengan wajah tersungkur akibat lidah mereka?"

(HR. Tirmidzi dan dia mengatakan ini adalah hadits hasan shahih)

Minggu, 24 Januari 2010

Islam, how are you today….?

0 komentar
Berbicara tentang keadan islam saat ini, pastilah sangat berkaitan dengan keadaan umatnya itu sendiri. Umat islam merupakan umat yang terbaik dan paling mulia. Dikatakan dalam Al-Qur’an, surah Ali 'Imran ayat 110, yang berbunyi :

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik”. (QS: Ali 'Imran:110)
Namun pada kenyataannya saat ini, kemuliaan tersebut mulai memudar. Hal ini mungkin dikarenakan sebagian umat Islam mulai jauh dari Al-Qu’an dan As-sunnah. Mereka jarang sekali mengamalkan ibadah-ibadah wajib, seperti shlat, zakat, puasa menutup aurat, dan masih banyak lagi.
Umat Islam itu seharusnya menyeru pada kebaikan dan mencegah dari pada kemudaratan. Namun banyak diantara umat Islam yang tidak mengamalkannya. Mereka tidak menyeru pada kebaikan dan mencegah dari kemudaratan. Bahkan yang lebih parahnya lagi, ada sebagian dari umat Islam sendiri yang memperbolehkan kemudaratan dan melarang untuk sebuah kebaikan. Apakah sepeti ini umat yang mulia?
Keadaan umat Islam yang bisa dibilang mengkhawatirkan ini, mungkin juga disebabakan oleh beberapa faktor. Salah satunya faktor eksternal. Ketika Perang Salib telah selesai dan dimenangkan oleh Islam, seorang Misionaris yang bernama Hendry Martin mengatakan,”perang Salib telah gagal, karena itu untuk menaklukkan dunia Islam perlu resep lain”. Resep tersebut adalah kata logika dan kasih, bukan menggunakan senjata atau kekerasan. Ini sering juga di sebut Ghazwul Fikri.
Tidak hanya golongan Nasrani yang ingin menghancurkan umat Islam. Masih ada golongan yang juga ingin menghancurkan Islam, mereka adalah golongan Yahudi. Mereka mempunyai sebuah misi yang disebut Protokol Zionis. Misi ini merupakan agenda Yahudi untuk mengusai dunia.
Hingga saat ini, serangan yang digencarkan oleh golongan Nasrani dan Yahudi semakin merjalela. Indonesia juga tak lepas dari serangan mereka. Bahkan Indonesia menjadi salah satu target utama mereka. Ya… secara mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam.
Salah satu serangan yang lancarakan ialah dalam bidang Fashion. Sebagian umat Islam, khususnya di Indonesia, dalam hal berpakaian banyak dipengaruhi oleh budaya barat. Hampir setiap hari kita melihat aurat bertaburan dimana-mana. Model-model pakaian saat ini tidak sesuai dengan syariat Islam. Salah satu contoh pakaian ala Barat yang menjadi trend anak muda zaman sekarang yaitu “You Can See”. Padahal dalam Islam pakaian seperti ini sangat dilarang. Allah SWT telah berfirman dalam surah Al-Ahzab ayat 59, :

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.( Al-Ahzab : 59)

Mungkin kita hati bertanya-tanya, mengapa golongan Nasrani dan Yahudi begitu ingin melihat umat Islam itu jauh dari agamanya dan senang mengikuti budaya mereka. Semua ini memang telah tertulis di dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 120, yang berbunyi :

Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.(QS:Al-Baqarah:120)

Diatas tertulis jelas adalah golongan Yahudi dan Nasrani tidak akan senang jikalau kita—orang-orang Islam—tidak mengikuti ajaran agama mereka serta mengikuti system kehidupan mereka, baik itu di bidang ekonomi, sistem pemerintahan, politik, dan lain-lainnya.

Penyebab Kemunduran Orang Islam

Islam pernah mengalami kejayaan pada abad pertama hingga abad ketujuh Hijrah atau abad ketujuh hingga abad ke 13 Masehi. Daerah yang tunduk di sebelah Timur sampai ke Parsi dan ke sebelah Barat, selain ke Afrika juga ke Konstantinopel (Turki) dan semenanjung Andalusia di Eropa atau dikenal sebagai Spanyol sekarang ini. Saat itu Islam berkembang sangat pesat, terutama di bidang IPTEK. Bahkan 1/3 dunia pernah dikuasai oleh Islam. Namun kini semua hanya tinggal sejarah. Ada beberapa factor yang menyebabkan kemunduran Islam, di antaranya :

a. Lemahnya Aqidah
Aqidah yang lemah membuat umat Islam semakin jauh dari Allah. Saat ini aqidah Islam telah banyak dicampuri keperayaan lain yang dapat merusak aqidah Islam sebenarnya. Banyak sekali Isme-Isme yang berkembang sehingga membuat umat Islam dekat dengan hal-hal mistis dan syirik. Ada sebagian dari umat Islam, khususnya di Indonesia masih mempercayai hal-hala yang berbau mistis. Mereka itu mempercayai adanya Allah SWT, tetapi mereka menyektukan-Nya. Salah satu contoh perbuatan yang memperskutukan Allah SWT adalah meramal dan mempercayai ramalan itu. Sering kita lihat di Televisi tentang iklan yang berbau ramalan, seperti REG Ramal, REG Horoskop, REG Mama, dan REG-REG lainnya. Inilah salah satu perusak aqidah umat Islam.

b. Rusaknya Akhlak
Rusaknya Akhlak merupakan salah satu penyebab kemunduran Islam saat ini. Kerap kali kita melihat maksiat terjadi dimana-mana, baik itu di media elektronik maupun media cetak. Setiap hari ada saja perbuatan maksiat yang terjadi d sekitar kita. Hampir setiap hari kita mendengar adanya tawuran, pemerkosaan, pencurian dan berhubungan sebelum menikah. Naudzubillah……
Tidak hanya itu, yang amat di sayangkan lagi, ada beberapa pemimpin-pemimpin negara kita(tentunya tidak semua pemimpin seperti itu) yang melakukan tindakan yang tidak seharusnya dimiliki oleh seorang pemimpin. Mereka—para pemimpin—yang seharusnya menjadi contoh bagi rakyatnya, ini malah melakukan tindakan yang tidak bermoral, seperti Korupsi, Kolusi, Neipotisme, penyuapan dan lain-lain. Bagaimana Negara bisa maju, kalau pemimpinnya saja sudah seperti ini.

c. Hilangnya rasa takut pada Allah
Seperti kata Rasulullah SAW dan para Sahabat Beliau, “tiada yang ditakuti selain Allah”. Seyogyanyalah umat Islam menerapkan kata-kata ini tersebut dalam kehidupan. Namun kini sebagian umat Islam sangatlah jarang menerapkan kata-kata ini, bahkan malah sebaliknya. Mereka berani dengan Allah SWT dan tekut kepada selain Allah SWT. Orang yang seperti ini adalah orang yang pengecut.
d. Umat Islam terpecah-pecah
Seperti yang kita ketahui, masih banyak sekali diantara umat Islam hidup dalam berkelompok-kelompok. Mereka terpecah-pecah menjadi beberapa kelompok, ada yang kelompok si ini, ada yang kelompok si itu, sehingga membuat Islam tidak bersatu lagi. Padahal kita inikan agama Islam juga, ya seharusnya kita bersatukan. Bagaimana kita bisa membangun agama ini, jikalau kita saja masih terpecah-belah. Malah hal ini dapat membuat Islam lebih mudah untuk dihancuran oleh pihak-pihak yang tidak menyukaim Islam.


Nah, setelah membaca artikel tersebut, maka sebagai generasi muda Islam, apa yang harusnya kita lakukan? Apakah hanya berdiam diri dan membiarkan semua ini? Tentu jawabannya tidak. Untuk para pengemban amanah dakwah, pastilah ini sudah menjadi tugas kita bersama. Kita harus melakukan suatu perubahan yang lebih baik. Kita haru tetap optimis bahwa Islam pasti akan Berjaya kembali. Karena Allah SWT telah berjanji dalam Al-Qur’an, bahwa Islam pasti akan mengalami kemenangan. Seperti yang diterangkan dalam surah As-shaff ayat 13:

“Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.”( QS: As-shaff : 13)

oleh : Ashe Kurniasih 


Sabtu, 23 Januari 2010

Ku cinta "Kau" Sampai Mati

0 komentar
Rabb...
bila kau izinkan aku berkata
akan ku ucapkan ayat-ayat cinta Mu
hanya untuk menyebut nama-Mu

bila Kau izinkan aku untuk bersandar
ku hanya bersandar di nuansa cinta-Mu
dan jikalau Kau inginkan aku tuk berpaling
ku hanya akan berpaling dari murka-Mu

Rabb...
bila Kau inginkan kejujuran
inilah kenyataannya... yang selama ini ku dambakan
dan tak mungkin akan ku khianati
karena perasaan ini telah lama ku impikan
yakni rasa cinta yang menggebu di dada
ketika ku menyebut nama-Mu

Rabb...
ku bukanlah insan yang mudah tuk mencintai
tapi ku bukan jua insan yang mudah untuk menghianati
ku harap rasa ini selalu bersemayam di hati
dan akan selalu abadi
serta tak pernah ternodai
walau hanya secercak debu di siang hari
karena ku cinta Kau sampai mati


Kamis, 21 Januari 2010

The Great Creator of Love

2 komentar
Annisa Ambarwati
Love....
an easy word to say
but....
a difficult mean to understand

we only know that love is beautiful
we think that love give us the happiness
we think that love make our life more full with colour
but, it's not the truth love

if we more live with human
it's not the trully love
if we more love with the world
it's not the trully love

the trully love is when we can love the creator of love
when we always obey the command
when we always walking in the true way
and when we always thanks with what we have

Oh.. Allah
the great creators of love and all of the world
only to Allah, we must give our love
not to human, the wealth and the world

Senin, 18 Januari 2010

Sebuah Renungan

0 komentar

Assalamu’alaikum wr.wb…..

Buat saudaraku semua, yang kucintai karena Allah….

Dalam tulisan kali ini, penulis ingin memberikan sedikit muhasabah kepada saudara seperjuangan sekalian. Mungkin saat ini hati-hati kita masih terasa gersang dan haus akan hidayah-Nya. Untuk itu marilah sedikit merenung dan mengingat kekuasaan-Nya, agar hati-hati kita terasa lebih sejuk dan tentram, serta senantiasa selalu dalam limpahan rahmat dan cinta-Nya.

Semoga bermanfaat…..
Bacalah dengan menyebut asma Allah….
Wahai saudaraku….
Berhenti dan renungkanlah sejenak….
Atas apa yang telah kita lakukan…
Tanpa kita sadari…
Hari demi hari telah terlewati…
Waktu demi waktu kian berlalu…
Suka dan duka mewarnai kehidupan ini…
Semua telah kita tapaki…

Wahai saudaraku…
Tak terasa, kaki ini telah kian jauh melangkah…
Tak terasa pula, saat itu semakin mendekat…
Saat-saat dimana segala kenikmatan dunia telah terputus…
Harta, tahta, dan kemewahan hanya tinggal kenangan…

Saat itu…
Tak ada Ummi yang selalu mencintai kita…
Tak ada Abi yang menyayangi kita…
Tak ada saudara yang menolong kita..
Serta, tak ada sahabat yang menemani kita…
Saat dimana… ruh tak lagi menyatu dengan jasad…
Saat itu adalah….
“KEMATIAN”
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati, kemudian hanya kepada kami kamu dikembalikan”
(QS. Al Ankabut : 57)

Wahai saudaraku…
Setiap detik, menit, jam, bahkan setiap saat…
Kematian kian mengincar…
Jikalau kematian telah datang…
Siapkah kita menghadap-Nya…?
Bekal apa yang akan kita bawa…?
Tanyakan pada hati kecil kita…

Wahai saudaraku…
Rasulullah SAW, manusia paling mulia di muka bumi ini, namun beliau selalu mengingat mati tak kurang dari 100 kali setiap hari…
Rasulullah SAW bersabda,
“Sesungguhnya aku memohon ampunan kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya seratus kali dalam sehari”
Padahal Allah telah menjamin jasadnya dari siksa kubur dan memasukkan beliau ke surga-Nya Tapi …
Mengapa beliau masih sering mengingat mati…?
Lalu…
Bagaimana dengan kita?
Seberapa sering kita mengingat kematian dalam sehari…?
Seberapa sering kita memohon ampun kepada Allah atas dosa-dosa kita…?
Sedangkan
Allah tidak pernah menjamin jasad kita terbebas dari siksa kubur
Dan…
Rasulullah juga tak pernah menyebut nama kita dalam deretan orang-orang yang pasti masuk surga

Wahai saudaraku…
Mari kita persiapkan diri kita untuk menghadapi peristiwa itu…
Tetaplah berdoa, agar kita tetap berada di jalan-Nya…
Dan…
Mudah-mudahan Allah mengaruniakan kita… dalam khusnul khotimah

Amin….

saudara seperjuangan

saudara seperjuangan
Wahai saudaraku,,, Ingatlah akan sebuah janji kita Untuk selalu bersama Di surga-Nya kelak
";)active-Smart-Sholehah-creative-....ashe_kurniasih....(;"
Sebuah Renungan

go to keraton kadariah part 2

Jalan-jalan ke Keraton Kadariah

Followers