Sabtu, 15 Mei 2010

Surat Untuk Para Muslimah

Bismillahirrahmanirrahim 

Assalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. 

Saudariku yang kucintai karena Allah. Bagaimana kabarmu hari ini? Untung atau rugikah kita?... 
Selayaknyalah pujian dan sanjungan senantiasa terikrarkan kepada Raab Semesta Alam, yang ruh-ruh manusia berada dalam kehendaknya, dicabut kapan dan dimanapun, 
siap atau tidak siap seorang hamba. 
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita, nabi dan rasul terakhir, Muhammad shallahu ‘Alahi wa Sallam 
yang senantiasa mengajarkan kebaikan kepada manusia, yang Karena kegigihan dan cintanya, islam ini senantiasa hidup dalam hati umatnya. Dan semoga kita termasuk orang-orang yang terang hatinya oleh cahaya islam. Aamin . 
Saudariku yang mahal… most precious for us.,. 
Tahukah engkau, bahwa ki sangat berarti??? kKita adalah wanita muslimah, calon ibu untuk untuk generasi yang akan datang. Kita sangat dibutuhkan oleh agama ini, untuk menghasilkan dan mendidik generasi secara islami. 
sehingga muculah generasi-generasi rabbani yang cinta dan takut kepada Rabbnya, Allah Subhana wa ta’ala. 
Kita adalah calon ibu yang diungkapkan dalam sebuah syair: 
“Seorang ibu adalah lembaga pendidikan, Yang jika benar-benar mempersiapkannya, Berarti telah mempersiapkan sebuah generasi yang benar-benar tangguh”
Wahai saudariku… 
Kita adalah mutiara termahal yang tidak dapat di beli dengan kekayaan sebesar apapun dan dengan kekuasaan setinggi apapun. Sungguh hanya Allah yang mampu untuk membelimu dengan harta yang sangat mahal yang dirindukan oleh setiap insan dibumi ini yakni dengan syurgaNYA. Yah..! SURGA ALLAH!!! Aduhai saudariku! Adakah yang lebih mahal dari syurgaNYA.? 
Saudariku, Wahai belahan jiwaku…! 
Sungguh aku sangat mencintaimu seperti aku mencintai diriku ini. 
Seorang saudara itu bukan hanya seseorang yang kita lihat dan temui, tetapi seorang saudara adalah orang yang kita sebut dalam doa-doa kita. Dan engkau selalu kusebut dalam setiap waktu yang ada.. 
Saudariku, duhai pujaan hatiku… 
Aku ingin bertanya kepadamu wahai saudariku…!
Apa yang akan engkau lakukan terhadap sebuah benda yang paling engkau sayangi, 
benda yang paling berharga dalam hidupmu? 
Tentu dari lubuk hatimu yang paling dalam engkau akan mengatakan bahwa 
” aku tentu akan menjaganya agar tidak dirusak oleh orang lain. bahkan aku akan menyimpannya di suatu tempat yang tersembunyi sehingga tidak akan terlihat oleh lain." 
Yah…begitulah semestinya… 
Tahukah engkau saudariku…! 
Islam begitu menjaga wanita, wanita adalah mutirara,berlian,zamrud atau perhiasan lainya. Ia begitu berharga.... 
Tahukah engkau bagaimana perhiasan itu diperlakukan? 
Ia disimpan ditempat yang terjaga dari tangan-tangan yang jahil. 
Islam tidak membiarkan ada seseorangpun yang ingin memilikinya dengan cara yang tidak halal. Islam takut jika perhiasan itu dilihat, dicuri, disentuh, dimiliki atau bahkan setelah dimilki akan dibuang oleh sesorang setelah ia bosan dengan perhiasan itu. Maka ditempatkannyalah perhiasan itu dalam sebuah rumah yang aman. 
Ternyata saudariku…! 
Rumah itu belumlah cukup dirasa aman, 
islam masih takut jika ada orang jahat yang bisa mencurinya, 
lalu disimpanlah dalam sebuah kamar. 
Dalam kamar itupun, perhiasan disimpan dalam lemari, kemudian masih ada laci didalamnya. Tahukah engkau saudariku…! 
Ternyata dalam lacipun masih ada kotak untuk menyimpan perhiasan itu. 
Kemudian lemari dan kamar dikuncinya, lalu kemudian rumahnya. 
Bayangkanlah saudariku…! 
Apakah masih ada manusia yang mengganggu perhiasan itu? 
Tidak bukan? 
Perhiasan itu menunggu sampai datang seorang pemilik yang benar-benar halal dan telah ditentukan oleh Allah sebagai pasangan hidupnya. 
Duhai saudariku! 
Wanita islam bukanlah bunga di tepi jalan yang tumbuh diantara semak dan rumput liar. 
Bunga yang tiap saat bisa dinikmati keindahannya, dipetik lalu kemudian dibuang setelah layu oleh orang-orang yang melewati jalan itu. 
Bukan saudariku…bukan…! 
Engkau bukanlah bunga yang dikatakan oleh sebuah grup musik dari negaraku, d'masiv, oh afwan, sheila on seven maksudnya, yang dalam lagunya bunga ditepi jalan yang bisa dipetik sebelum layu. Sungguh engkau tidaklah seperti itu… 
Sesungguhnya, 
engkau adalah bunga yang tumbuh dipadang pasir yang kering, 
bunga yang tetap mekar walaupun disekitarnya gersang. 
orang sulit menemukannya apalagi untuk memetiknya. 
Seperti itulah wanita muslimah. 
Ia tetap menjaga kehormatannya. 
Ia tetap berbalut pakaian kebesaran muslimah yaitu jilbab, 
ditengah para wanita yang terjerumus dalam arus mode pakaian yang jelas-jelas jauh dari syariat islam 
Saudariku…! 
Mungkin engkau akan heran dan bertanya, 
mengapa aku ini menulis tentang perhiasan yang sangat berharga? 
Saudariku..! 
ini hanyalah sebuah perumpamaan. 
Seperti itulah gambaran wanita dalam islam. 
Ia begitu dijaga dari fitnah dan maksiat sehinga diperintahkan untuk menutup auratnya dihadapan laki-laki yang bukan mahramnya. 
Duhai saudariku yang mahal… 
Saat ini banyak saudari-saudari kita yang membuka pakaian muslimahnya dengan memperlihatkan aurat mereka. 
Tanpa ada rasa takut memperlihatkannya kepada orang yang tidak semestinya melihatnya. 
Bahkan saudariku…!... 
Diantara mereka malah ada yang bangga jika seorang laki-laki memuji kemolekan tubuh yang dia pertontonkan.! Oh… my… god… 
Ah…saudariku, sudah malukah saudari2ku itu?atau…MASIH ADAKAH RASA MALU ITU di dalam hati saudari2ku itu? padahal wanita yang muslimah adalah wanita yang menghiasi akhlaknya dengan rasa malu. 
Akan tetapi, aku berharap kepada Allah, semoga engkau, wahai saudariku, tidak seperti mereka dan kewajiban bagi kita adalah mendoakan saudari-saudari kita yang lain. 
Besar harapanku agar Engkau bukanlah wanita-wanita yang dimaksud oleh Rasulullah Shallahu ‘Alaihi wa Sallam, yaitu perempuan yang berpakaian tetapi telanjang. 
Aku berharap engkau menutup aurat hanyalah karena Allah, karena kecintaan kita sebagai seorang hamba kepadaNYA. Namun bagi saudari2ku yang belum menutup aurat, ingatlah firman Allah: 
“ Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali kepada…(An Nuur:31) dan lihat surah Al ahzab: 59 Artinya 
"Hai Nabi,katakanlah kepada istri-istrimu,anak-anak perempuanmu,dan istri-istri kaum mukmin:"Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka."Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah di kenal,karena itu mereka tidak diganggu.Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang " 
(Al-Ahzab:59) 
Oleh karena itu, 
sayangilah dirimu dan jagalah perhiasan termahal yang engkau miliki, 
sebab hanya mahrammulah yang berhak untuk melihatnya. 
Dan dengan menutup aurat, berarti engkau sedang mengundang kasih sayang Allah. 
Namun jika engkau membangkang, sungguh saudariku, Azab Allah amat pedih.... 
Not only that saudariku, ternyata ada satu perkara dan perkara inipun sering kita anggap biasa saja, namun ternyata hal ini dibenci oleh Raab kita. Dari Ghaim binQais, dari Abu Musa Al-Asy’ari Radhiyallahu Anhu, dia menceritakan, Rasulullah shalallahu ‘Alahi wa Sallam bersabda: 
“ setiap wanita mana saja yang memakai wangi-wangian lalu dia berjalan melewati sebuah kaum supaya mereka mencium bau wangainya, berarti dia telah berzina”.(HR. Ahmad, An-Nasai’, Abu Dawud dan Tirmidzi) 
Saudariku yang kucintai karena Allah, engkau tahukan apa itu zina? Memang dihadapan manusia muslimah tersebut tidak terang-terangan berbuat zina, namun ternyata dalam pandangan Allah, kita adalah seorang pezina. Na’udzubillah. 
Nah saudariku, sebagai orang yang mengaku sebagi pengikut Rasulullah Shalallahu ‘Alahi wa Sallam, maka tidak sepantasnya kita membangkang kepadanya. Kekasih kita pernah menyabdakan sebuah hadits: 
“ niscaya akan muncul suatu kaum dari umatku yang menghalalkan zina, sutera,khamr, dan alat-alat musik”(HR. Bukhari) 
Saudariku, 
sesungguhnya banyak mendengar musik itu dapat mengeraskan hati. 
Maksudnya adalah ia tidak akan mencintai Al Qur’an, tidak pula dzikir, tidak pula hadits nabi dan shirahnya. 
Saudariku yang kucintai karena allah... 
belahan jiwaku... 
permata hatiku... 
dan Ah………… aku tidak bisa lagi mengungkapkan rasa cintaku pada engkau. 
Sesungguhnya aku menulis “SURAT CINTA INI” ini, bukan berarti aku adalah orang yang sempurna. Bukan saudariku…bukan seperti itu. aku ini adalah manusia yang juga baru belajar. Namun sebagai seorang yang mengaku mencintai kalian, kuberanikan diri ini menuliskan kata-kata cinta kepada engkau. 
Aku tidak bisa bertemu dengan kalian, 
namun yang bisa kulakukan hanyalah menulis sebuah surat 
sebagai ungkapan betapa aku mencintai kalian dan juga sebagai wadah untuk mengingatkan diriku dan juga saudari2ku yang mungkin setiap saat bisa lupa. 

Semoga Allah senantiasa melimpahkan 
rahmatNYA dan PetuinjukNYA kepada kita semua.

0 komentar:

Posting Komentar

saudara seperjuangan

saudara seperjuangan
Wahai saudaraku,,, Ingatlah akan sebuah janji kita Untuk selalu bersama Di surga-Nya kelak
";)active-Smart-Sholehah-creative-....ashe_kurniasih....(;"
Sebuah Renungan

go to keraton kadariah part 2

Jalan-jalan ke Keraton Kadariah

Followers