Kamis, 27 Mei 2010

Hanya hal yang baik saja

0 komentar
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda “Sesungguhnya Allah Ta’ala itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mu’min (seperti) apa yang telah diperintahkan-Nya kepada para Rasul. Maka Allag Ta’la berfirman, ‘Hai Rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang shalih.’ (Q.S. Al-Mu’minuun:51). Dan Dia berfirman, ‘Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rizki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu.’ (Q.S. Al Baqarah: 172).” Kemudian beliau menceritakan kisah seseorang yang melakukan perjalanan jauh; berambut acak-acakan (kusut) dan berdebu, ia mengangkat kedua tangannya ke langit (sambil berucap), ‘Wahai Rabb, wahai Rabb!’ Sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan diberi makan dengan sesuatu yang haram; maka bagaimana mungkin do’anya akan dikabulkan?!’” (HR. Muslim)

Do the best, so you can get the best

0 komentar
"Lakukanlah yang terbaik, maka kau akan mendapatkan yang terbaik" mungkin pernyataan ini memang benar. jikalau kita ingin mendapatkan hasil yang terbaik maka lakukanlah yang terbaik pula. setiap orang pasti ingin mendapatkan yang terbaik dalam hidupnya. misalnya menjadi juara kelas, juara speech contest, dan  segudang prestasi yang ingin di ukirnya. namun terkadang tak mau berusaha untuk menjadi yang terbaik diantara yang baik. terkadang itu hanya angan belaka yang sia-sia saja. bagaimana kita bisa medapatkan yang kita inginkan atau kita idam-idamkan jikalau kita tidak berusaha untuk mendapatkannya. ingatkah kita,  ada sebuah pepatah yang mengatakan "Man Jadda Wa Jadda", yang artinya "siapa yang bersungguh-sungguh dia akan memperoleh hasilnya".  pepatah ini memang benar. rasanya tidak mungkin ada orang yang sukses tapi sedikit sekali usaha yang dilakukannya. bahkan koruptor yang sukses

Surat untuk para aktifis dakwah

0 komentar
Sungguh perjalanan ini amat panjang,,,
Sepanjang yang tak terkirakan, takterpikirkan…
Perjalanan ini tiada berujung, 
Tak tampak bagaimana akhirnya…

Tugas ini memang tugas dari langit
Tugas yang amat berat, berat untuk dipikul
Hingga tak semua orang yang berada di jalan ini
Jalan yang penuh onak dan duri

Kami sadar bahwa, kami akan banyak terluka
Kami sadar bahwa, akan mendapat banyak cemoohan
Kami sadar bahwa, akan banyak cobaan yang menerjang
Kami sadar bahwa, rintangan akan selalu mengiringi perjalanan kami
Orang-orang bertanya “Tapi mengapa kalian tetap berada di jalan itu? padahal kalian sudah tau apa akibatnya….”

Kami menjawab,” karena kami yakin akan Janji Allah.”

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (Surah Al Baqarah Ayat 261)

Dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, kemudian mereka dibunuh atau mati, benar-benar Allah akan memberikan kepada mereka rezeki yang baik (surga). Dan sesungguhnya Allah adalah sebaik-baik pemberi rezeki. (Surah Al Hajj Ayat 58)

Wahai saudara sepejuangan,,,
Betapapun hatimu sedih, jangan pernah rapuh….
Betapapun ragamu terasa lelah, jangan pernah menyerah…
Karena Allah tak pernah salah, 
ditiap air mata yang kau keluarkan…
ditiap tetes keringat yang kau teteskan ...
Allah takkan pernah salah menghitungnya…
Dan biarkan, balasan itu datang saat kau beristirahat, karena istirahatnya pejuang, adalah hanya di Surga-Nya.

Kami takkan menyerah, kami akan terus berusaha, kami akan terus berjuang

Kami akan terus bergerak hingga kelelahan itu lelah mengikuti…
Kami akan terus berlari hingga kebosanan itu bosan mengejar…
Kami akan terus berjalan hingga keletihan itu letih bersama…
Kami akan terus bertahan hingga kefuturan itu futur menyertai …
Kami akan tetap berjaga hingga kelesuan itu menemani…


Wahai saudaraku,,,
Ingatlah akan sebuah janji kita
Untuk selalu bersama
Di surga-Nya kelak

by: ashe kurnasih

Senin, 24 Mei 2010

Bersyukurlah....

0 komentar
Alhamdulillah, kata yang sering terucap ketika kita sedang mendapatkan kebahagiaan ataupun rezeki. "Alhamdulillah, saya lulus", atau mungkin "Alhamdulillah, Ya Allah hari ini aku gajian", mungkin kata-kata ini yang biasanya mengiringi kalimat "Alhamdulillah". wajar saja jika kita mengucapkan hamdalah apabila kita mendapat kenikmatan. ini merupakan bentuk rasa syukur kita atas limpahan rahmat yang Allah berikan kepada kita. tapi pernahkah kita mensyukuri hal-hal yang mungkin kita anggap sesuatu yang biasa saja. misalnya mensyukuri nikmatnya bernapas, berbicara, nikmat mata, telinga, hidung, dan lain-lainnya.

saya pernah dengar ada seseorang yang yang selalu bersyukur tarhadap kenikmatan yang ia terima. orang itu ketika ia terbangun dari tidurnya, ia langsung meraba-raba bagian-bagian tubuhnya. ia meraba mata, hidung, telinga, dan semua anggota badannya. apa katanya,"Alhamdulillah, mata saya masih ada, telinga, hidung, tangan, dan kaki saya masih utuh, melekat di tubuh saya."katanya dengan nada bersyukur. lihatlah betapa kita jarang sekali mensyukuri kenikmatan yang mungkin ini kita merasa ini tak perlu disyukuri.

pernahkah kita renungkan, setiap oksigen yang kita hirup setiap harinya, apakah kita pernah mensyukurinya. pernahkah kita menghitungnya? coba kita sejenak melihat orang yang sedang tak berdaya di rumah sakit. mereka membutuhkan tabung oksigen untuk bernafas. sedangkan kita tak perlu keluar uang banyak untuk membayar semua itu. apakah Allah pernah meminta bayaran kepada kita ats oksigen yang kita hirup setiap harinya. tidakkan!!! Allah berikan oksigen kepada kita, GRATIS.

maka dari itu, bersyukurlah atas apa yang telah diberikan kepada kita. sungguh kita orang-orang yang sangat beruntung. bukankah Allah telah berjanji dalam Al-qur'an surah Ibrahim ayat 7

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih."

Allah akan menambah nikamt setiap hambanya yang bersyukur, tetapi jika kita tidak bersyukur maka tunggulah azab Allah terhadap orang-orang yang kufur terhadap nikmat-Nya

so, bersyukur ya.....



Menunggu Keputusan….

0 komentar
Menunggu Keputusan….

Banyak orang bilang bahwa menunggu adalah suatu yang membosankan. Ada saat-saat tertentu menunggu tidak membosankan, tapi perpaduan antara rasa takut dan berharap. Perpaduan rasa yang sangat indah jika di kombinasikan dengan keimanan pada Allah.

”Janganlah kamu bersikap lemah (pesimis), dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamu adalah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang -orang yang beriman”. (QS. Ali Imran :139)

Optimis salah satu kunci dalam setiap kesuksesan dan kemenangan. Kepercayaan akan hal ini dalam pandangan Islam dikenal sebagai rasa tawakal. Semakin kuat kepercayaan ini, maka akan mempertebal sikap tawakal, dan akhirnya rasa optimis dalam diri semakin bertambah. Optimis memang berawal dari rasa tawakal kita. Rasa optimis haruslah mengalahkan pesimis yang bisa jadi menyelinap dalam hati. Untuk itulah jika ingin hidup sukses, kita harus bisa membangun rasa optimis dalam diri. Optimis yang dihasilkan dari rasa tawakal inilah yang menjadikan Rasulullah SAW beserta sahabat mampu memenangkan peperangan yang tercatat dalam sejarah dunia mulai dari perang Badar hingga peperangan di masa kekhalifan Islam sampai berabad-abad lamanya.

Selain optimis, kita juga harus mempersiapkan tangkisan ‘kegagalan’. Siap menang dan siap menerima kemenangan yang tertunda. Teringat sms yang pernah masuk di HP ku, yang bersi tentang sebuah taujih yang menyentuh hati ku. Taujih itu berbunyi,,,

“Aku meminta kepada Allah setangkai bunga segar, ia beri aku kaktus berduri. Aku meminta pada Allah, hewan mungil, ia beri aku ulat bulu. Aku sedih, protes dan kecewa. Betapa tidak adilnya ini. Namun kemudian, kaktus itu berbunga indah bahkan sangat indah dan ulatpun tumbuh dan berubah menjadi kupu-kupu yang amat cantik, itulah jalan Allah ‘indah pada waktunya’. Allah tidak memberi apa yang kita harapkan tetapi ia memberi apa yang kita butuhkan. Kadang kita sedih, kecewa, terluka, tetapi jauh diatas segalanya, Dia merajut yang terbaik untuk hambanya”

Allah SWT memang menghadirkan beragam peristiwa agar manusia mampu mengambil hikmah dan pelajaran yang terkandung dalam setiap peristiwa agar tingkat keimanan seseorang semakin bertambah. Tentunya hal ini akan terwujud bila manusia mempunyai benih kepercayaan akan kemudahan, kekuatan dan pertolongan Allah SWT sebagai pengatur setiap peristiwa di alam ini, dan menerima dengan lapang dada ketentuan Allah.

Yakinlah Allah akan memberikan yang terbaik untukmu.

Sabtu, 22 Mei 2010

Seberkas Cahaya

0 komentar
Di dalam kegelapan
Di dalam kesunyian
Hati ini terus mencari-cari
Hati ini berlari tak tentu arah
Mencari seberkas cahaya
Cahaya yang hilang, tak tinggal sedikitpun

Dimanakah gerangan ia berada
Sebagai penerangan dalam kegelapan
Sebagai penenang saat terasa gundah
Sebagai penyemangat ketika terjatuh

Seberkas cahaya itu…
Kan membawa kepada kemulian
Kemulian yang abadi
Di surga nantinya

Jumat, 21 Mei 2010

Mencari Jalan-Nya

0 komentar
Ku berjalan menyusuri, jalan hidup ini
Begtu sunyi, berliku dan penuh dengan tanjakan
Hampirku tersesat Mengalami hal yang tak jelas 
Tanpa tau bagaimana akhirnya

Ku teus berjalan, mencari ceah cahaya yang rindang
Cahaya terang, tenang , dan dekat
Hingga akinya ku menemukan cahaya dari segala cahaya
Cahaya putih yang suci
Cahaya yang tak pernah ternodai
Cahaya yang mengeluarkan ku dari kepalsuan dunia
Cahayang yang mengingatkanku
Bahwa yang hebat di dunia, hina di akhirat

Cahaya yang membuat tetesan air kelembutan
Membasahi pipiku
Ketika ku sadar bahwa
Suatu saat nanti aku akan kembali ke gelap gulitaan
Yang siang dan malam, akan terlihat sama saja
Karena ku yakin setiap yang bernyawa
Pasti akan kembali menghadap-Nya
Ya Rabb, hanya cahaya keridhoan-Mu 
Yang selalu ku cari
Sampai mati

Kamis, 20 Mei 2010

Jangan kecewa..., berbahagialah!

0 komentar
Kecewa adalah manusiawi, tapi jikalau kekecewaan itu terlalu lama dipendam, akan merugikan diri sendiri, walau untuk menyembuhkannya kita memerlukan waktu. Sadarlah, jika kekecewaan itu terlalu lama dipendam, akan merugikan diri sendiri. Waktu tak bisa diputar ulang, yang telah tertulis sebagai sejarah hidup tak bisa dihapus. Jika hanya dengan kekecewaan, tak akan dapat memperbaiki keadaan. 
Hidup terus berjalan, masih banyak yang dapat kita lakukan tanpa harus terlalu memikirkan hal yang sudah terjadi, tanpa ada evaluasi dan perbaikan diri. 

Belajar untuk ikhlas… 
Orang yang berusaha untuk ikhlas, tak berharap balasan dari orang lain. Mau ditanggapi jelek, tafadhol, mau ditanggapi baik, Alhamdulillah. Sepanjang yang kita lakukan adalah cara dan niat yang tidak melanggar syari’at, it’s ok! 

Belajar lapang dada… 
Nobody's perfect “tak ada manusia yang sempurna”, setiap orang pasti pernah salah. Kesalahan yang dilakukan terkadang disebabkan oleh itulah ilmu yang dipunyainya sekarang, atau ketidaktahuan tentang hal itu_’ya sampai disitulah ilmunya’. Ataupun ada faktor yang menekan, sehingga ia harus berbuat kesalahan(tak mampu mengendalikan tekanan dari luar). 
Ya… banyak faktor yang terkadang perlu kita maklumi… 

Belajar untuk sabar… 
Berlaku sabar itu tidak mudah, namun bagi orang yang bertaqwa, berbuat sabar itu tak ada sulitnya. Sehingga kita harus beruaha menjadi orang yang taqwa, agar kesabaranpun mudah untuk dilakukan. 
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu', (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya”(QS. Al Baqarah : 45-46) 

Belajar untuk muhasabah diri 
Segala sesuatu yang tak enak menimpa diri kita, terkadang adalah peringatan Allah, jadi bermuhasabahlah. Mungkin ada maksiat lain yang kita lakukan kepada Allah. 

So... berbahagialah! 

Kekuatan doa robitoh

0 komentar
Mungkin kalau kita sering membaca Al-ma’tsurat, kita akan mengetahui sebuah doa yang selalu kita baca pada penguhujungnya. Ya, doa itu pasti robitoh. Setiap hari kita membaca doa ini, paling tidak 2 kali sehari, yaitu pada pagi hari dan sore hari. Namun taukah kita bahwasannya doa robitoh ini memiliki kekuatannya tersendiri bagi orang yang benar-benar memahami serta khusyu’ ketika membacanya??? 
Nah, saya mempunyai sebuah kisah tentang kekuatan doa robitoh. Ini adalah kisah nyata, bukan sekedar karya fiktif belaka. Begini ceritanya….
Ketika itu aku pulang kesorean karena, setiap hari senin, aku harus mengikuti “Forum Qur’an”(FQ) di sekolahku. Entah kenapa pada hari itu, FQ pulangnya agak lama. Saat itu hari sudah sangat sore, aku khawatir ayah ku akan memarahiku karena aku pulangnya terlambat. Sepanjang perjalanan aku berdoa’ kepada Rabb semesta alam. Aku membaca do’a robitoh sambil membayangkan wajah ayahku. Aku berharap ayahku tak akan memarahiku…
Nah, saat yang mendebarkan tiba. Aku cemas. Namun aku harus tetap pulang ke rumahku. Aku berjalan mendekati pintu, lalu ku buka pintu itu. sreeettttt. Pintupun terbuka. Ternyata ayahku tepat berada di hadapanku. Ia sedang duduk. aku mengucapkan salam. ayahkupun langsung menjawab. Seperti tidak ada apa-apa. Ayahku tersenyum kepadaku, dan berkata,” udah pulang nak?”. Kontan aku terkejut, tapi itu membuatku terasa lebih nyaman. Ayah tidak memarahiku seperti yang kubayang-bayangkan tadi sepanjang perjalanan. Terima kasih ya Rabb….
Nah ternyata tak disangak-sangka,,, betapa dahsyatnya kekuatan do’a robitoh. Dapat melembutkan hati seseorang. Dapat menjadi penenang tentunya bagi kita.

Nah, sebenarnya masih ada satu lagi kisah mengenai dahsyatnya kekuatan do’a robitoh… tapi apa para pembaca mau tau??? Mau?? Oke dech….
Begini ceritanya….
Saat itu aku mendapatkan sebuah tugas akhir kelas 2 SMA, yakni membuat drama ataupun film. Nah, ketika itu kelompokku memilih untuk membuat film saja, karena kalau salahkan bisa di ulang. Itu pikir aku dan teman-temanku. Batas waktu pengumpulan telah ditetapkan bersama. 
Namun menjelang hari pengumpulan, filmku juga tak kunjung selesai. Masih banyak masalah yang ditemui, seperti kurang serius, videonya gak bisa di putar, dan masih banyak lagi. Apalagi aku inikan aktifis sekolah. Aku sibuk di OSIS, Rohis, Mading, Majalah, dan kesibukanku yang lainnya. Hem,, aku pusing sekali!!! 
Hari itupun tiba dimana semua film setiap kelompok harus dikumpulkan. Aku kelimpungan, bingung tak karuan. Namun semua itu tidak bisa dihindarkan, jadi harus dihadapi. Akhirnya aku bersama kelompokku memberaikan diri untuk menghadap guru Bahasa Indonesia. Guru yang satu ini memang agak menakutkan. Hal ini lah yang membuatku semakin membuat ku cemas dan takut. Takut dimarahi, diomeli, dan takut tidak diberi nilai. 
Saat berada di koridor sekolah hendak menuju ruang guru, salah satu temanku berkata.” Bagaimana ini? aku bingung. Ya, udahlah kita sama-sama do’a robitoh saja.” Aku dan teman lainnyapun mengiyakan. Lucunnya, salah satu kelompok aku ada yang beragama Kristen. Ia malah mengatakan,”hah, berdo’alah kalian, nanti saya aminkan”.
Dalam perjalanan menuju ke ruang guru, kami semua membaca do’a dan diantara kami ada yang berzikir. Hihi lucu banget…
Sesampainya disana, dengan tergagap aku mengatakan yang sebenarnya pada guruku itu. dengan agak sedikit memelas, aku membujuk ibu guru itu. 
Ibu guru itu sudah menunjukkan wajah yang gak enak dipandang. Tapi tak disangka dibalik wajahnya yang seperti itu, ternyata saat itu guruku sedang baik hati. Entah apa yang terjadi, tiba-tiba kok jadi baik. Hahay, aku tak menyangka. Setelah itu aku teringat saat aku hendak ke ruang guru, sebelumnya aku membaca do’a robitoh. Ya, Rabb…. Betapa Engkau Maha Penyayang…

Nah, begitu ceritanya,,, so… kita jangan ragu untuk selalu berdo’a pada Allah ya…. Yakinlah setiap apa yang kita do’akan, pasti Allah akan memberikan yang terbaik untuk kita.

 

Selasa, 18 Mei 2010

Belajar Semangat dari Abdullah bin Rawahah

0 komentar
Jikalau kita merasa lelah, bosan malas bergerak di jalan allah, BELAJARLAH SEMANGAT seperti Abdullah bin Rawahah. Ya… sahabat Nabi, sahabat yang mulia nan istimewa.
Suatu ketika ia di minta oleh Nabi Muhammad, untuk menimpin pasukan parang Mu’tah, jika pemimpin yang pertama Zaid bin Haritsah gugur sebagai syahid, dan pemimpin yang kedua Ja’far bin Abi Thalib juga gugur, maka Abdullah bin Rawahah yang harus menjadi pemimpin pasukan.
Ternyata Zaid bin Haritsah dan Ja’far bin Abi Thalib menggapai cita-cita mereka yaitu syahid. Walau pada awalnya ia sedikit ciut karena kedua temannya telah syahid dan melawan pasukan Romawi yang berjumlah 200.000. Tapi ia kembali meneguhkan tekatnya, dengan mengumandangkan syair untuk dirinya
“Aku telah bersumpah wahai diri, maju ke medan laga
tapi kenapa kulihat engkau menolak surga
wahai diri, bila kau tak tewas terbunuh, kau kan pasti mati
inilah kematian sejati yang sejak lama kau nanti …
tibalah waktunya apa yang engkau idam-idamkan selama ini
jika kau ikuti jejak keduanya, itulah ksatria sejati!
Abdullah bin Rawahah jatuh terkapar mempertahankan bendera Ar-Roya, darah melumuri tubuhnya, SYAHID.
Namun, berkat syairnya yang membakar jiwa para ksatria, kemenangan diraih Muslim! Betapa kata-kata telah memenangkan 3000 Muslim terhadap 200.000 Romawi ..
Banyak alasan yang dapat kita buat-buat untuk tidak berada dijalan da’wah, tapi lebih banyak alasan mengapa kita harus tetap ada dijalan da’wah ini. Jika rasa malas itu datang, ingatlah…., bukankah allah telah menjanjikan akan memberikan pertolongan kepada kita?
“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. (QS. Muhammad: 7)
Janji allah itu pasti, ya…Janji allah itu PASTI
Beberapa waktu silam, pernah mendapat sms dari seorang kakak_semoga allah merahmati mu kak, begitu menyentuh dan memberian semangat:
“Cukuplah Allah yang menyemangati kita, sehingga setiap peristiwa menjadi teguran atas kealpaan. Cukuplah Allah yang memelihara ketekunan kita, karena perhatian insan terkadang menghanyutkan keikhlasan. Semoga Allah menjadikan kita bermakna, yang saat berbaur mampu menyemangati yang lain, dan saat sendiri mampu menguatkan diri sendiri. Ya Allah, teguhkanlah kami dalam ketaatan kepada-Mu”

Besar harapan tulisan ini membawa kepada kebaikan & jauh dari keburukan, terutama untuk diri sendiri . Jikalau ada kesalahan dan ke-tak sempurnaan, dengan senang hati untuk di ingatkan atau ditambahkan. .. insya Allah

Allahu’alam

Sabtu, 15 Mei 2010

Surat Untuk Para Muslimah

0 komentar
Bismillahirrahmanirrahim 

Assalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. 

Saudariku yang kucintai karena Allah. Bagaimana kabarmu hari ini? Untung atau rugikah kita?... 
Selayaknyalah pujian dan sanjungan senantiasa terikrarkan kepada Raab Semesta Alam, yang ruh-ruh manusia berada dalam kehendaknya, dicabut kapan dan dimanapun, 
siap atau tidak siap seorang hamba. 
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita, nabi dan rasul terakhir, Muhammad shallahu ‘Alahi wa Sallam 
yang senantiasa mengajarkan kebaikan kepada manusia, yang Karena kegigihan dan cintanya, islam ini senantiasa hidup dalam hati umatnya. Dan semoga kita termasuk orang-orang yang terang hatinya oleh cahaya islam. Aamin . 
Saudariku yang mahal… most precious for us.,. 
Tahukah engkau, bahwa ki sangat berarti??? kKita adalah wanita muslimah, calon ibu untuk untuk generasi yang akan datang. Kita sangat dibutuhkan oleh agama ini, untuk menghasilkan dan mendidik generasi secara islami. 
sehingga muculah generasi-generasi rabbani yang cinta dan takut kepada Rabbnya, Allah Subhana wa ta’ala. 
Kita adalah calon ibu yang diungkapkan dalam sebuah syair: 
“Seorang ibu adalah lembaga pendidikan, Yang jika benar-benar mempersiapkannya, Berarti telah mempersiapkan sebuah generasi yang benar-benar tangguh”
Wahai saudariku… 
Kita adalah mutiara termahal yang tidak dapat di beli dengan kekayaan sebesar apapun dan dengan kekuasaan setinggi apapun. Sungguh hanya Allah yang mampu untuk membelimu dengan harta yang sangat mahal yang dirindukan oleh setiap insan dibumi ini yakni dengan syurgaNYA. Yah..! SURGA ALLAH!!! Aduhai saudariku! Adakah yang lebih mahal dari syurgaNYA.? 
Saudariku, Wahai belahan jiwaku…! 
Sungguh aku sangat mencintaimu seperti aku mencintai diriku ini. 
Seorang saudara itu bukan hanya seseorang yang kita lihat dan temui, tetapi seorang saudara adalah orang yang kita sebut dalam doa-doa kita. Dan engkau selalu kusebut dalam setiap waktu yang ada.. 
Saudariku, duhai pujaan hatiku… 
Aku ingin bertanya kepadamu wahai saudariku…!
Apa yang akan engkau lakukan terhadap sebuah benda yang paling engkau sayangi, 
benda yang paling berharga dalam hidupmu? 
Tentu dari lubuk hatimu yang paling dalam engkau akan mengatakan bahwa 
” aku tentu akan menjaganya agar tidak dirusak oleh orang lain. bahkan aku akan menyimpannya di suatu tempat yang tersembunyi sehingga tidak akan terlihat oleh lain." 
Yah…begitulah semestinya… 
Tahukah engkau saudariku…! 
Islam begitu menjaga wanita, wanita adalah mutirara,berlian,zamrud atau perhiasan lainya. Ia begitu berharga.... 
Tahukah engkau bagaimana perhiasan itu diperlakukan? 
Ia disimpan ditempat yang terjaga dari tangan-tangan yang jahil. 
Islam tidak membiarkan ada seseorangpun yang ingin memilikinya dengan cara yang tidak halal. Islam takut jika perhiasan itu dilihat, dicuri, disentuh, dimiliki atau bahkan setelah dimilki akan dibuang oleh sesorang setelah ia bosan dengan perhiasan itu. Maka ditempatkannyalah perhiasan itu dalam sebuah rumah yang aman. 
Ternyata saudariku…! 
Rumah itu belumlah cukup dirasa aman, 
islam masih takut jika ada orang jahat yang bisa mencurinya, 
lalu disimpanlah dalam sebuah kamar. 
Dalam kamar itupun, perhiasan disimpan dalam lemari, kemudian masih ada laci didalamnya. Tahukah engkau saudariku…! 
Ternyata dalam lacipun masih ada kotak untuk menyimpan perhiasan itu. 
Kemudian lemari dan kamar dikuncinya, lalu kemudian rumahnya. 
Bayangkanlah saudariku…! 
Apakah masih ada manusia yang mengganggu perhiasan itu? 
Tidak bukan? 
Perhiasan itu menunggu sampai datang seorang pemilik yang benar-benar halal dan telah ditentukan oleh Allah sebagai pasangan hidupnya. 
Duhai saudariku! 
Wanita islam bukanlah bunga di tepi jalan yang tumbuh diantara semak dan rumput liar. 
Bunga yang tiap saat bisa dinikmati keindahannya, dipetik lalu kemudian dibuang setelah layu oleh orang-orang yang melewati jalan itu. 
Bukan saudariku…bukan…! 
Engkau bukanlah bunga yang dikatakan oleh sebuah grup musik dari negaraku, d'masiv, oh afwan, sheila on seven maksudnya, yang dalam lagunya bunga ditepi jalan yang bisa dipetik sebelum layu. Sungguh engkau tidaklah seperti itu… 
Sesungguhnya, 
engkau adalah bunga yang tumbuh dipadang pasir yang kering, 
bunga yang tetap mekar walaupun disekitarnya gersang. 
orang sulit menemukannya apalagi untuk memetiknya. 
Seperti itulah wanita muslimah. 
Ia tetap menjaga kehormatannya. 
Ia tetap berbalut pakaian kebesaran muslimah yaitu jilbab, 
ditengah para wanita yang terjerumus dalam arus mode pakaian yang jelas-jelas jauh dari syariat islam 
Saudariku…! 
Mungkin engkau akan heran dan bertanya, 
mengapa aku ini menulis tentang perhiasan yang sangat berharga? 
Saudariku..! 
ini hanyalah sebuah perumpamaan. 
Seperti itulah gambaran wanita dalam islam. 
Ia begitu dijaga dari fitnah dan maksiat sehinga diperintahkan untuk menutup auratnya dihadapan laki-laki yang bukan mahramnya. 
Duhai saudariku yang mahal… 
Saat ini banyak saudari-saudari kita yang membuka pakaian muslimahnya dengan memperlihatkan aurat mereka. 
Tanpa ada rasa takut memperlihatkannya kepada orang yang tidak semestinya melihatnya. 
Bahkan saudariku…!... 
Diantara mereka malah ada yang bangga jika seorang laki-laki memuji kemolekan tubuh yang dia pertontonkan.! Oh… my… god… 
Ah…saudariku, sudah malukah saudari2ku itu?atau…MASIH ADAKAH RASA MALU ITU di dalam hati saudari2ku itu? padahal wanita yang muslimah adalah wanita yang menghiasi akhlaknya dengan rasa malu. 
Akan tetapi, aku berharap kepada Allah, semoga engkau, wahai saudariku, tidak seperti mereka dan kewajiban bagi kita adalah mendoakan saudari-saudari kita yang lain. 
Besar harapanku agar Engkau bukanlah wanita-wanita yang dimaksud oleh Rasulullah Shallahu ‘Alaihi wa Sallam, yaitu perempuan yang berpakaian tetapi telanjang. 
Aku berharap engkau menutup aurat hanyalah karena Allah, karena kecintaan kita sebagai seorang hamba kepadaNYA. Namun bagi saudari2ku yang belum menutup aurat, ingatlah firman Allah: 
“ Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali kepada…(An Nuur:31) dan lihat surah Al ahzab: 59 Artinya 
"Hai Nabi,katakanlah kepada istri-istrimu,anak-anak perempuanmu,dan istri-istri kaum mukmin:"Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka."Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah di kenal,karena itu mereka tidak diganggu.Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang " 
(Al-Ahzab:59) 
Oleh karena itu, 
sayangilah dirimu dan jagalah perhiasan termahal yang engkau miliki, 
sebab hanya mahrammulah yang berhak untuk melihatnya. 
Dan dengan menutup aurat, berarti engkau sedang mengundang kasih sayang Allah. 
Namun jika engkau membangkang, sungguh saudariku, Azab Allah amat pedih.... 
Not only that saudariku, ternyata ada satu perkara dan perkara inipun sering kita anggap biasa saja, namun ternyata hal ini dibenci oleh Raab kita. Dari Ghaim binQais, dari Abu Musa Al-Asy’ari Radhiyallahu Anhu, dia menceritakan, Rasulullah shalallahu ‘Alahi wa Sallam bersabda: 
“ setiap wanita mana saja yang memakai wangi-wangian lalu dia berjalan melewati sebuah kaum supaya mereka mencium bau wangainya, berarti dia telah berzina”.(HR. Ahmad, An-Nasai’, Abu Dawud dan Tirmidzi) 
Saudariku yang kucintai karena Allah, engkau tahukan apa itu zina? Memang dihadapan manusia muslimah tersebut tidak terang-terangan berbuat zina, namun ternyata dalam pandangan Allah, kita adalah seorang pezina. Na’udzubillah. 
Nah saudariku, sebagai orang yang mengaku sebagi pengikut Rasulullah Shalallahu ‘Alahi wa Sallam, maka tidak sepantasnya kita membangkang kepadanya. Kekasih kita pernah menyabdakan sebuah hadits: 
“ niscaya akan muncul suatu kaum dari umatku yang menghalalkan zina, sutera,khamr, dan alat-alat musik”(HR. Bukhari) 
Saudariku, 
sesungguhnya banyak mendengar musik itu dapat mengeraskan hati. 
Maksudnya adalah ia tidak akan mencintai Al Qur’an, tidak pula dzikir, tidak pula hadits nabi dan shirahnya. 
Saudariku yang kucintai karena allah... 
belahan jiwaku... 
permata hatiku... 
dan Ah………… aku tidak bisa lagi mengungkapkan rasa cintaku pada engkau. 
Sesungguhnya aku menulis “SURAT CINTA INI” ini, bukan berarti aku adalah orang yang sempurna. Bukan saudariku…bukan seperti itu. aku ini adalah manusia yang juga baru belajar. Namun sebagai seorang yang mengaku mencintai kalian, kuberanikan diri ini menuliskan kata-kata cinta kepada engkau. 
Aku tidak bisa bertemu dengan kalian, 
namun yang bisa kulakukan hanyalah menulis sebuah surat 
sebagai ungkapan betapa aku mencintai kalian dan juga sebagai wadah untuk mengingatkan diriku dan juga saudari2ku yang mungkin setiap saat bisa lupa. 

Semoga Allah senantiasa melimpahkan 
rahmatNYA dan PetuinjukNYA kepada kita semua.

saudara seperjuangan

saudara seperjuangan
Wahai saudaraku,,, Ingatlah akan sebuah janji kita Untuk selalu bersama Di surga-Nya kelak
";)active-Smart-Sholehah-creative-....ashe_kurniasih....(;"
Sebuah Renungan

go to keraton kadariah part 2

Jalan-jalan ke Keraton Kadariah

Followers