Kamis, 20 Mei 2010

Jangan kecewa..., berbahagialah!

0 komentar
Kecewa adalah manusiawi, tapi jikalau kekecewaan itu terlalu lama dipendam, akan merugikan diri sendiri, walau untuk menyembuhkannya kita memerlukan waktu. Sadarlah, jika kekecewaan itu terlalu lama dipendam, akan merugikan diri sendiri. Waktu tak bisa diputar ulang, yang telah tertulis sebagai sejarah hidup tak bisa dihapus. Jika hanya dengan kekecewaan, tak akan dapat memperbaiki keadaan. 
Hidup terus berjalan, masih banyak yang dapat kita lakukan tanpa harus terlalu memikirkan hal yang sudah terjadi, tanpa ada evaluasi dan perbaikan diri. 

Belajar untuk ikhlas… 
Orang yang berusaha untuk ikhlas, tak berharap balasan dari orang lain. Mau ditanggapi jelek, tafadhol, mau ditanggapi baik, Alhamdulillah. Sepanjang yang kita lakukan adalah cara dan niat yang tidak melanggar syari’at, it’s ok! 

Belajar lapang dada… 
Nobody's perfect “tak ada manusia yang sempurna”, setiap orang pasti pernah salah. Kesalahan yang dilakukan terkadang disebabkan oleh itulah ilmu yang dipunyainya sekarang, atau ketidaktahuan tentang hal itu_’ya sampai disitulah ilmunya’. Ataupun ada faktor yang menekan, sehingga ia harus berbuat kesalahan(tak mampu mengendalikan tekanan dari luar). 
Ya… banyak faktor yang terkadang perlu kita maklumi… 

Belajar untuk sabar… 
Berlaku sabar itu tidak mudah, namun bagi orang yang bertaqwa, berbuat sabar itu tak ada sulitnya. Sehingga kita harus beruaha menjadi orang yang taqwa, agar kesabaranpun mudah untuk dilakukan. 
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu', (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya”(QS. Al Baqarah : 45-46) 

Belajar untuk muhasabah diri 
Segala sesuatu yang tak enak menimpa diri kita, terkadang adalah peringatan Allah, jadi bermuhasabahlah. Mungkin ada maksiat lain yang kita lakukan kepada Allah. 

So... berbahagialah! 

Kekuatan doa robitoh

0 komentar
Mungkin kalau kita sering membaca Al-ma’tsurat, kita akan mengetahui sebuah doa yang selalu kita baca pada penguhujungnya. Ya, doa itu pasti robitoh. Setiap hari kita membaca doa ini, paling tidak 2 kali sehari, yaitu pada pagi hari dan sore hari. Namun taukah kita bahwasannya doa robitoh ini memiliki kekuatannya tersendiri bagi orang yang benar-benar memahami serta khusyu’ ketika membacanya??? 
Nah, saya mempunyai sebuah kisah tentang kekuatan doa robitoh. Ini adalah kisah nyata, bukan sekedar karya fiktif belaka. Begini ceritanya….
Ketika itu aku pulang kesorean karena, setiap hari senin, aku harus mengikuti “Forum Qur’an”(FQ) di sekolahku. Entah kenapa pada hari itu, FQ pulangnya agak lama. Saat itu hari sudah sangat sore, aku khawatir ayah ku akan memarahiku karena aku pulangnya terlambat. Sepanjang perjalanan aku berdoa’ kepada Rabb semesta alam. Aku membaca do’a robitoh sambil membayangkan wajah ayahku. Aku berharap ayahku tak akan memarahiku…
Nah, saat yang mendebarkan tiba. Aku cemas. Namun aku harus tetap pulang ke rumahku. Aku berjalan mendekati pintu, lalu ku buka pintu itu. sreeettttt. Pintupun terbuka. Ternyata ayahku tepat berada di hadapanku. Ia sedang duduk. aku mengucapkan salam. ayahkupun langsung menjawab. Seperti tidak ada apa-apa. Ayahku tersenyum kepadaku, dan berkata,” udah pulang nak?”. Kontan aku terkejut, tapi itu membuatku terasa lebih nyaman. Ayah tidak memarahiku seperti yang kubayang-bayangkan tadi sepanjang perjalanan. Terima kasih ya Rabb….
Nah ternyata tak disangak-sangka,,, betapa dahsyatnya kekuatan do’a robitoh. Dapat melembutkan hati seseorang. Dapat menjadi penenang tentunya bagi kita.

Nah, sebenarnya masih ada satu lagi kisah mengenai dahsyatnya kekuatan do’a robitoh… tapi apa para pembaca mau tau??? Mau?? Oke dech….
Begini ceritanya….
Saat itu aku mendapatkan sebuah tugas akhir kelas 2 SMA, yakni membuat drama ataupun film. Nah, ketika itu kelompokku memilih untuk membuat film saja, karena kalau salahkan bisa di ulang. Itu pikir aku dan teman-temanku. Batas waktu pengumpulan telah ditetapkan bersama. 
Namun menjelang hari pengumpulan, filmku juga tak kunjung selesai. Masih banyak masalah yang ditemui, seperti kurang serius, videonya gak bisa di putar, dan masih banyak lagi. Apalagi aku inikan aktifis sekolah. Aku sibuk di OSIS, Rohis, Mading, Majalah, dan kesibukanku yang lainnya. Hem,, aku pusing sekali!!! 
Hari itupun tiba dimana semua film setiap kelompok harus dikumpulkan. Aku kelimpungan, bingung tak karuan. Namun semua itu tidak bisa dihindarkan, jadi harus dihadapi. Akhirnya aku bersama kelompokku memberaikan diri untuk menghadap guru Bahasa Indonesia. Guru yang satu ini memang agak menakutkan. Hal ini lah yang membuatku semakin membuat ku cemas dan takut. Takut dimarahi, diomeli, dan takut tidak diberi nilai. 
Saat berada di koridor sekolah hendak menuju ruang guru, salah satu temanku berkata.” Bagaimana ini? aku bingung. Ya, udahlah kita sama-sama do’a robitoh saja.” Aku dan teman lainnyapun mengiyakan. Lucunnya, salah satu kelompok aku ada yang beragama Kristen. Ia malah mengatakan,”hah, berdo’alah kalian, nanti saya aminkan”.
Dalam perjalanan menuju ke ruang guru, kami semua membaca do’a dan diantara kami ada yang berzikir. Hihi lucu banget…
Sesampainya disana, dengan tergagap aku mengatakan yang sebenarnya pada guruku itu. dengan agak sedikit memelas, aku membujuk ibu guru itu. 
Ibu guru itu sudah menunjukkan wajah yang gak enak dipandang. Tapi tak disangka dibalik wajahnya yang seperti itu, ternyata saat itu guruku sedang baik hati. Entah apa yang terjadi, tiba-tiba kok jadi baik. Hahay, aku tak menyangka. Setelah itu aku teringat saat aku hendak ke ruang guru, sebelumnya aku membaca do’a robitoh. Ya, Rabb…. Betapa Engkau Maha Penyayang…

Nah, begitu ceritanya,,, so… kita jangan ragu untuk selalu berdo’a pada Allah ya…. Yakinlah setiap apa yang kita do’akan, pasti Allah akan memberikan yang terbaik untuk kita.

 

Selasa, 18 Mei 2010

Belajar Semangat dari Abdullah bin Rawahah

0 komentar
Jikalau kita merasa lelah, bosan malas bergerak di jalan allah, BELAJARLAH SEMANGAT seperti Abdullah bin Rawahah. Ya… sahabat Nabi, sahabat yang mulia nan istimewa.
Suatu ketika ia di minta oleh Nabi Muhammad, untuk menimpin pasukan parang Mu’tah, jika pemimpin yang pertama Zaid bin Haritsah gugur sebagai syahid, dan pemimpin yang kedua Ja’far bin Abi Thalib juga gugur, maka Abdullah bin Rawahah yang harus menjadi pemimpin pasukan.
Ternyata Zaid bin Haritsah dan Ja’far bin Abi Thalib menggapai cita-cita mereka yaitu syahid. Walau pada awalnya ia sedikit ciut karena kedua temannya telah syahid dan melawan pasukan Romawi yang berjumlah 200.000. Tapi ia kembali meneguhkan tekatnya, dengan mengumandangkan syair untuk dirinya
“Aku telah bersumpah wahai diri, maju ke medan laga
tapi kenapa kulihat engkau menolak surga
wahai diri, bila kau tak tewas terbunuh, kau kan pasti mati
inilah kematian sejati yang sejak lama kau nanti …
tibalah waktunya apa yang engkau idam-idamkan selama ini
jika kau ikuti jejak keduanya, itulah ksatria sejati!
Abdullah bin Rawahah jatuh terkapar mempertahankan bendera Ar-Roya, darah melumuri tubuhnya, SYAHID.
Namun, berkat syairnya yang membakar jiwa para ksatria, kemenangan diraih Muslim! Betapa kata-kata telah memenangkan 3000 Muslim terhadap 200.000 Romawi ..
Banyak alasan yang dapat kita buat-buat untuk tidak berada dijalan da’wah, tapi lebih banyak alasan mengapa kita harus tetap ada dijalan da’wah ini. Jika rasa malas itu datang, ingatlah…., bukankah allah telah menjanjikan akan memberikan pertolongan kepada kita?
“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. (QS. Muhammad: 7)
Janji allah itu pasti, ya…Janji allah itu PASTI
Beberapa waktu silam, pernah mendapat sms dari seorang kakak_semoga allah merahmati mu kak, begitu menyentuh dan memberian semangat:
“Cukuplah Allah yang menyemangati kita, sehingga setiap peristiwa menjadi teguran atas kealpaan. Cukuplah Allah yang memelihara ketekunan kita, karena perhatian insan terkadang menghanyutkan keikhlasan. Semoga Allah menjadikan kita bermakna, yang saat berbaur mampu menyemangati yang lain, dan saat sendiri mampu menguatkan diri sendiri. Ya Allah, teguhkanlah kami dalam ketaatan kepada-Mu”

Besar harapan tulisan ini membawa kepada kebaikan & jauh dari keburukan, terutama untuk diri sendiri . Jikalau ada kesalahan dan ke-tak sempurnaan, dengan senang hati untuk di ingatkan atau ditambahkan. .. insya Allah

Allahu’alam

Sabtu, 15 Mei 2010

Surat Untuk Para Muslimah

0 komentar
Bismillahirrahmanirrahim 

Assalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. 

Saudariku yang kucintai karena Allah. Bagaimana kabarmu hari ini? Untung atau rugikah kita?... 
Selayaknyalah pujian dan sanjungan senantiasa terikrarkan kepada Raab Semesta Alam, yang ruh-ruh manusia berada dalam kehendaknya, dicabut kapan dan dimanapun, 
siap atau tidak siap seorang hamba. 
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita, nabi dan rasul terakhir, Muhammad shallahu ‘Alahi wa Sallam 
yang senantiasa mengajarkan kebaikan kepada manusia, yang Karena kegigihan dan cintanya, islam ini senantiasa hidup dalam hati umatnya. Dan semoga kita termasuk orang-orang yang terang hatinya oleh cahaya islam. Aamin . 
Saudariku yang mahal… most precious for us.,. 
Tahukah engkau, bahwa ki sangat berarti??? kKita adalah wanita muslimah, calon ibu untuk untuk generasi yang akan datang. Kita sangat dibutuhkan oleh agama ini, untuk menghasilkan dan mendidik generasi secara islami. 
sehingga muculah generasi-generasi rabbani yang cinta dan takut kepada Rabbnya, Allah Subhana wa ta’ala. 
Kita adalah calon ibu yang diungkapkan dalam sebuah syair: 
“Seorang ibu adalah lembaga pendidikan, Yang jika benar-benar mempersiapkannya, Berarti telah mempersiapkan sebuah generasi yang benar-benar tangguh”
Wahai saudariku… 
Kita adalah mutiara termahal yang tidak dapat di beli dengan kekayaan sebesar apapun dan dengan kekuasaan setinggi apapun. Sungguh hanya Allah yang mampu untuk membelimu dengan harta yang sangat mahal yang dirindukan oleh setiap insan dibumi ini yakni dengan syurgaNYA. Yah..! SURGA ALLAH!!! Aduhai saudariku! Adakah yang lebih mahal dari syurgaNYA.? 
Saudariku, Wahai belahan jiwaku…! 
Sungguh aku sangat mencintaimu seperti aku mencintai diriku ini. 
Seorang saudara itu bukan hanya seseorang yang kita lihat dan temui, tetapi seorang saudara adalah orang yang kita sebut dalam doa-doa kita. Dan engkau selalu kusebut dalam setiap waktu yang ada.. 
Saudariku, duhai pujaan hatiku… 
Aku ingin bertanya kepadamu wahai saudariku…!
Apa yang akan engkau lakukan terhadap sebuah benda yang paling engkau sayangi, 
benda yang paling berharga dalam hidupmu? 
Tentu dari lubuk hatimu yang paling dalam engkau akan mengatakan bahwa 
” aku tentu akan menjaganya agar tidak dirusak oleh orang lain. bahkan aku akan menyimpannya di suatu tempat yang tersembunyi sehingga tidak akan terlihat oleh lain." 
Yah…begitulah semestinya… 
Tahukah engkau saudariku…! 
Islam begitu menjaga wanita, wanita adalah mutirara,berlian,zamrud atau perhiasan lainya. Ia begitu berharga.... 
Tahukah engkau bagaimana perhiasan itu diperlakukan? 
Ia disimpan ditempat yang terjaga dari tangan-tangan yang jahil. 
Islam tidak membiarkan ada seseorangpun yang ingin memilikinya dengan cara yang tidak halal. Islam takut jika perhiasan itu dilihat, dicuri, disentuh, dimiliki atau bahkan setelah dimilki akan dibuang oleh sesorang setelah ia bosan dengan perhiasan itu. Maka ditempatkannyalah perhiasan itu dalam sebuah rumah yang aman. 
Ternyata saudariku…! 
Rumah itu belumlah cukup dirasa aman, 
islam masih takut jika ada orang jahat yang bisa mencurinya, 
lalu disimpanlah dalam sebuah kamar. 
Dalam kamar itupun, perhiasan disimpan dalam lemari, kemudian masih ada laci didalamnya. Tahukah engkau saudariku…! 
Ternyata dalam lacipun masih ada kotak untuk menyimpan perhiasan itu. 
Kemudian lemari dan kamar dikuncinya, lalu kemudian rumahnya. 
Bayangkanlah saudariku…! 
Apakah masih ada manusia yang mengganggu perhiasan itu? 
Tidak bukan? 
Perhiasan itu menunggu sampai datang seorang pemilik yang benar-benar halal dan telah ditentukan oleh Allah sebagai pasangan hidupnya. 
Duhai saudariku! 
Wanita islam bukanlah bunga di tepi jalan yang tumbuh diantara semak dan rumput liar. 
Bunga yang tiap saat bisa dinikmati keindahannya, dipetik lalu kemudian dibuang setelah layu oleh orang-orang yang melewati jalan itu. 
Bukan saudariku…bukan…! 
Engkau bukanlah bunga yang dikatakan oleh sebuah grup musik dari negaraku, d'masiv, oh afwan, sheila on seven maksudnya, yang dalam lagunya bunga ditepi jalan yang bisa dipetik sebelum layu. Sungguh engkau tidaklah seperti itu… 
Sesungguhnya, 
engkau adalah bunga yang tumbuh dipadang pasir yang kering, 
bunga yang tetap mekar walaupun disekitarnya gersang. 
orang sulit menemukannya apalagi untuk memetiknya. 
Seperti itulah wanita muslimah. 
Ia tetap menjaga kehormatannya. 
Ia tetap berbalut pakaian kebesaran muslimah yaitu jilbab, 
ditengah para wanita yang terjerumus dalam arus mode pakaian yang jelas-jelas jauh dari syariat islam 
Saudariku…! 
Mungkin engkau akan heran dan bertanya, 
mengapa aku ini menulis tentang perhiasan yang sangat berharga? 
Saudariku..! 
ini hanyalah sebuah perumpamaan. 
Seperti itulah gambaran wanita dalam islam. 
Ia begitu dijaga dari fitnah dan maksiat sehinga diperintahkan untuk menutup auratnya dihadapan laki-laki yang bukan mahramnya. 
Duhai saudariku yang mahal… 
Saat ini banyak saudari-saudari kita yang membuka pakaian muslimahnya dengan memperlihatkan aurat mereka. 
Tanpa ada rasa takut memperlihatkannya kepada orang yang tidak semestinya melihatnya. 
Bahkan saudariku…!... 
Diantara mereka malah ada yang bangga jika seorang laki-laki memuji kemolekan tubuh yang dia pertontonkan.! Oh… my… god… 
Ah…saudariku, sudah malukah saudari2ku itu?atau…MASIH ADAKAH RASA MALU ITU di dalam hati saudari2ku itu? padahal wanita yang muslimah adalah wanita yang menghiasi akhlaknya dengan rasa malu. 
Akan tetapi, aku berharap kepada Allah, semoga engkau, wahai saudariku, tidak seperti mereka dan kewajiban bagi kita adalah mendoakan saudari-saudari kita yang lain. 
Besar harapanku agar Engkau bukanlah wanita-wanita yang dimaksud oleh Rasulullah Shallahu ‘Alaihi wa Sallam, yaitu perempuan yang berpakaian tetapi telanjang. 
Aku berharap engkau menutup aurat hanyalah karena Allah, karena kecintaan kita sebagai seorang hamba kepadaNYA. Namun bagi saudari2ku yang belum menutup aurat, ingatlah firman Allah: 
“ Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali kepada…(An Nuur:31) dan lihat surah Al ahzab: 59 Artinya 
"Hai Nabi,katakanlah kepada istri-istrimu,anak-anak perempuanmu,dan istri-istri kaum mukmin:"Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka."Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah di kenal,karena itu mereka tidak diganggu.Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang " 
(Al-Ahzab:59) 
Oleh karena itu, 
sayangilah dirimu dan jagalah perhiasan termahal yang engkau miliki, 
sebab hanya mahrammulah yang berhak untuk melihatnya. 
Dan dengan menutup aurat, berarti engkau sedang mengundang kasih sayang Allah. 
Namun jika engkau membangkang, sungguh saudariku, Azab Allah amat pedih.... 
Not only that saudariku, ternyata ada satu perkara dan perkara inipun sering kita anggap biasa saja, namun ternyata hal ini dibenci oleh Raab kita. Dari Ghaim binQais, dari Abu Musa Al-Asy’ari Radhiyallahu Anhu, dia menceritakan, Rasulullah shalallahu ‘Alahi wa Sallam bersabda: 
“ setiap wanita mana saja yang memakai wangi-wangian lalu dia berjalan melewati sebuah kaum supaya mereka mencium bau wangainya, berarti dia telah berzina”.(HR. Ahmad, An-Nasai’, Abu Dawud dan Tirmidzi) 
Saudariku yang kucintai karena Allah, engkau tahukan apa itu zina? Memang dihadapan manusia muslimah tersebut tidak terang-terangan berbuat zina, namun ternyata dalam pandangan Allah, kita adalah seorang pezina. Na’udzubillah. 
Nah saudariku, sebagai orang yang mengaku sebagi pengikut Rasulullah Shalallahu ‘Alahi wa Sallam, maka tidak sepantasnya kita membangkang kepadanya. Kekasih kita pernah menyabdakan sebuah hadits: 
“ niscaya akan muncul suatu kaum dari umatku yang menghalalkan zina, sutera,khamr, dan alat-alat musik”(HR. Bukhari) 
Saudariku, 
sesungguhnya banyak mendengar musik itu dapat mengeraskan hati. 
Maksudnya adalah ia tidak akan mencintai Al Qur’an, tidak pula dzikir, tidak pula hadits nabi dan shirahnya. 
Saudariku yang kucintai karena allah... 
belahan jiwaku... 
permata hatiku... 
dan Ah………… aku tidak bisa lagi mengungkapkan rasa cintaku pada engkau. 
Sesungguhnya aku menulis “SURAT CINTA INI” ini, bukan berarti aku adalah orang yang sempurna. Bukan saudariku…bukan seperti itu. aku ini adalah manusia yang juga baru belajar. Namun sebagai seorang yang mengaku mencintai kalian, kuberanikan diri ini menuliskan kata-kata cinta kepada engkau. 
Aku tidak bisa bertemu dengan kalian, 
namun yang bisa kulakukan hanyalah menulis sebuah surat 
sebagai ungkapan betapa aku mencintai kalian dan juga sebagai wadah untuk mengingatkan diriku dan juga saudari2ku yang mungkin setiap saat bisa lupa. 

Semoga Allah senantiasa melimpahkan 
rahmatNYA dan PetuinjukNYA kepada kita semua.

Kamis, 29 April 2010

Wahai muslimah, apa yang menyebabkan mu enggan berjilbab…???

0 komentar

Mulianya seorang wanita itu, hingga syurga nan indahpun di bawah telapak kakinya. Beruntungnya seorang wanita itu, hingga ia disebut tiga kali oleh Rasulullah sebelum akhirnya lelaki ketika salah seorang sahabat bertanya pada kekasih Allah, siapakah yang terlebih dahulu harus ia hormati. Jawabannya adalah ibu. Bukankah ibu itu seorang wanita?? Ya, begitu istimewanya kaum hawa. Terjaganya wanita dalam kesolehan, hingga ia menjelma menjadi perhiasan terindah dunia. 
Of course, hanya wanita sholehah yang bisa menjadi perhiasan terindah di dunia. Beruntungnya jika ia menjadi bidadari syurga kelak nantinya
Mendengar kata wanita sholehah, tentulah kita langsung membayangkan seseorang yang baik perangainya, ucapan dan perbuatannya serta pastilah ia orang yang cerdas dan pintar. Namun itu hanya dinilai dari segi akhlak dan fikrianya saja. Yupz,,, secara fisik pastinya kita juga membayangan sosok wanita sholehah itu biasanya berparas cantik, rapi, selalu tersenyum  pakaiannya tertutup, gak ketat, dan gak transparan serta yang pastinya menutup aurat dan so pasti berjilbabkan… 
Pada artikel kali ini, saya tidak akan mambahas semua yang telah saya tuliskan di atas (mungkin di next artikel kali ya…), namun lebih terfokus dengan masalah jilbab. Ya… jilabab. Jilbab merupakan penutup dari kepala hingga dada bagi kaum hawa terutama bagi wanita yang bergelar muslimah. Tak sekedar hanya untuk menutupi kepala, karena pada dasarnya jilbab itu berbeda dengan penutup kepala yang masih terlihat telinganya. Berbeda pula dengan kerudung yang masih tampak bagian dadanya. Bukankah Allah SWT telah berfirman di dalam Al-Qur’an Surah Al-Ahzab ayat 59, yang berbunyi:
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” 

Ya, jelas sudah yang tercatat dalam kitab suci bernama Al-Qur’an ini. Bukankah menutup aurat itu perintah Allah SWT. Kita telah mengetahui bahwa munutup aurat itu wajib. Dan kita tau pula bahwa segala yang wajib itu harus dilakukan, kalau tidak dilakukan, bagaimana??? Ya… tau sendiri konsekuensinya, dosa yang pasti. Memang kedengarannya menyeramkan. tapi inilah yang sesunggahnya.
Tapi bagaimana kalau kita belum siap untuk memakainya? Ehm,,, kalau kita terus berkata belum siap, kapan akan memulainya??? Menurut survey yang saya lakukan, sebagian dari wanita muslim yang tidak berjilbab mengatakan mereka belum mendapat hidayah untuk memakai jilbab. Ehm,,, kalau nunggu hidayah datang, keburu tua loh. Kita gak tau kapan malaikat pencabut nyawa akan menjemput kita. Ada sebuah kalimat taujih yang pernah saya dengar.
”hidayah itu tidak akan datang dengan sendirinya jikalau kita tak mencari hidayah itu sendiri”, kata kakak mentor saya.

Agak menyinggung sedikit, bahwa hidayah itu bukannya sesuatu yang secara tiba-tiba akan kita dapatkan. Butuh proses untuk mendapatkan hidayah. Berbeda dengan taufik. Tidak semua orang mendapatkannya, hanya orang-orang pilihan Allah yang bisa mendapatkannya. Taufik itu datang secara tiba-tiba. Misalnya, si Budi adalah anak yang nakal dan suka membangkak orang tuanya(maaf ya kalau ada yang namanya Budi). Pada suatu malam ia bermimpi bertemu dengan seseorang yamg memakai pakaian berwarna putih. Orang itu hendak mengambil nyawanya. Budi sangat ketakutan dan berlari tak karuan. Tiba-tiba secara spontan ia terbangun dan dalam posisi duduk. Ia ngosngosan. Kemudian ia tarik nafas panjang lalu beristighfar. Saat itu ia baru menyadari segala perbuatan yang ia lakukan itu adalah perbuatan dosa dan menyakiti orang-orang di sekitarnya. Iapun bertobat. The end. Nah kira-kira seperti itu.
Kembali kepermasalahan awal. Sebenarnya masih banyak lagi alasan-alasan seorang muslimah tidak berjilbab. Tapi tidak akan saya bahas di sini, coz panjang banget.

Yuks,,, kita lanjutkan
Nah,,, mungkin sebagian dari kita bertanya-tanya mengapa sich Allah SWT mengharuskan kita untuk pakai jilbab. Jawabannya adalah terus baca artikel ini. heheh…

Jadi mengapa berjilbab???
Benda yang mahal harganya, so pasti susah didapatkan dan akan selalu dijaga dan dibelai serta disimpan ditempat yg teraman dan terbaik. Sudah pasti intan permata tidak akan dibiar terserak bukan?. Itulah makanya, wanita baik-baik pasti wanita yg dijaga baik-baik pula, bukan wanita yg banyak berserakan dan mudah ditemukan. Nah itulah sedikit gambaran mengapa wanita harus berjilbab, ya karena kita itu spesial. Kita bak intan permata yang selalu akan di jaga. Intan permata itu adalah jilbab yang kita kenakan. Maukan jadi intan permata??? Mau tentunya.  
Jikalau kita telah berjilbab, tentulah kita akan terhindar dari pelecehan dan fitnah. Karena banyak pelecehan seksual terhadap kaum wanita yang merupakan akibat tingkah laku mereka sendiri. Karena wanita merupakan fitnah (godaan) terbesar. Sebagaiman sabda Nabi Muhammad saw,

“Sepeninggalku tak ada fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada wanita.” (HR. Bukhari)

Maukah kita menjadi wanita seperti itu? Naudzubillah, semoga kita tak termasuk ke dalamnya.
Nah, untuk selanjutnya, ada kabar mengembirakan untuk para wanita nih khususnya yang berjilbab. Ternyata wanita sholehah itu seperti biadadari surga. Percaya gak?? Kalau ngak percaya, harus percaya!! Karena di dalam Al-Qur’an juga tertulis kayak gitu kok. Coba kita lihat

“Dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang menundukkan pandangannya, mereka tak pernah disentuh seorang manusia atau jin pun sebelumnya.” (QS. Ar-Rahman: 56)

“Mereka laksana permata yakut dan marjan.” (QS. Ar-Rahman: 58)

“Mereka laksan telur yang tersimpan rapi.” (QS. Ash-Shaffaat: 49)

Wah, ternyata dengan berjilbab, wanita akan memiliki sifat seperti bidadari syurga. Yaitu menundukkan pandangan, tak pernah disentuh oleh yang bukan mahramnya, yang senantiasa menjaga kehormatan diri. Wanita inilah merupakan perhiasan yang amatlah berharga. Bahkan kalau saya rasa wanita sholehah itu lebih dari bidadari syurga. Mengapa??cari tau sendiri jawabannya... heheh..

Nah, ternyata jilbab itu pentingkan. Walaupun terkadang ketika baru memulai membiasakan memakai jilbab, kita merasa gerah, risih dan panas. No problem!!!. Itu semua sebuah proses, yang lama-kelamaan kita akan terbiasa dengan kedaan seperti itu. Tapi di balik itu semua, jilbab itu menyimpan banyak manfaat. Jika rambut muslimah yang berjilbab terlindung dari sengatan panas matahari dan terlindung dari debu serta polusi, sehingga ketika jilbabnya dibuka, rambutnya tampak selalu bersinar. Rambut indahnya hanya diperlihatkan untuk orang-orang yang berhak melihatnya. Selain itu salah satu manfatnya dalam bidang kesehatan. Yupz,,, setelah di teliti oleh ahli kesehatan ternyata dengan bejilbab, kita para muslimah akan terhindar dari beberapa penyakit, seperti kanker kulit dan memperlambat gejala penuaan. Subhanallah… 
Jadi, setiap apa yang Allah SWT perintahkan kepada kita, baik itu yang kita sukai ataupun tidak pastilah ada kebaikannya untuk diri kita. Tentulah Allah tidak akan menzalimi setiap hambanya. Karena Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Bagaimana??? Udah taukan… 
So muslimah,,, apa lagi sich yang membuatmu untuk tidak berjilbab??? 

Bersentuhan dengan yang bukan Mahram setelah wudhu…. Batal gak sich…?

0 komentar
Mungkin kita selama ini mengetahui bahwa jika bersentuhan dengan lawan jenis dapat membuat wudhu kita batal. Saya teringat peristiwa ketika saya menjadi pagar ayu di perkawinan saudara mentor saya. ketika itu banyak tamu yang berdatangan ke pesta itu. Karena saya saat itu bertugas sebagai pemberi air minum mineral kepada para tamu, mungkin saja tanpa sadar saya selalu bersentuhan dengan lawan jenis. Terkadang saya kesal jika tangan saya bersentuhan dengan tangan yang bukan mahramnya. Tapi di balik itu semua ada hikmahnya juga. Saya bercerita kepada mentor saya mengenai hal ini. Lalu mentor saya mengatakan bahwa, bersentuhan dengan yang bukan mahram tidak membatalkan wudhu. Saya terkejut. Sayapun penasaran dan mencba mencarinya lebih dalam lagi lewat mbah Google. Ternyata benar. Ternyata tidak semua ulama menyatakan bahwa menyentuh yang bukan mahramnya itu membuat wudhu kita jadi batal.

Dalam daftar hal-hal yang membatalkan wudhu, sentuhan kulit secara langsung antara laki-laki dan wanita yang bukan mahram, termasuk masalah yang dipermasalahkan para ulama. Sebagian mengatakan bahwa sentuhan itu membatalkan wudhu` dan sebagian mengatakan tidak.

Sebab perbedaan pendapat mereka didasarkan pada penafsiran ayat Al-Quran yaitu:

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik; sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pema’af lagi Maha Pengampun. (QS. An-Nisa: 23)

a. Pendapat yang Membatalkan

Sebagian ulama mengartikan kata MENYENTUH sebagai kiasan yang maksudnya adalah jima` (hubungan seksual). Sehingga bila hanya sekedar bersentuhan kulit, tidak membatalkan wuhu`.

Ulama kalangan As-Syafi`iyah cenderung mengartikan kata MENYENTUH secara harfiyah, sehingga menurut mereka sentuhan kulit antara laki-laki dan wanita yang bukan mahram itu membatalkan wudhu`.

Menurut mereka, bila ada kata yang mengandung dua makna antara makna hakiki dengan makna kiasan, maka yang harus didahulukan adalah makna hakikinya. Kecuali ada dalil lain yang menunjukkan perlunya menggunakan penafsiran secara kiasan.

Dan Imam Asy-Syafi`i nampaknya tidak menerima hadits Ma`bad bin Nabatah dalam masalah mencium.

Namun bila ditinjau lebih dalam pendapat-pendapat di kalangan ulama Syafi`iyah, maka kita juga menemukan beberapa perbedaan. Misalnya, sebagian mereka mengatakan bahwa yang batal wudhu`nya adalah yang sengaja menyentuh, sedangkan yang tersentuh tapi tidak sengaja menyentuh, maka tidak batal wudhu`nya.

Juga ada pendapat yang membedakan antara sentuhan dengan lawan jenis non mahram dengan pasangan (suami istri). Menurut sebagian mereka, bila sentuhan itu antara suami istri tidak membatalkan wudhu`.

b. Pendapat yang Tidak Membatalkan 
Dan sebagian ulama lainnya lagi memaknainya secara harfiyah, sehingga menyentuh atau bersentuhan kulit dalam arti pisik adalah termasuk hal yang membatalkan wudhu`. Pendapat ini didukung oleh Al-Hanafiyah dan juga semua salaf dari kalangan shahabat.

Sedangkan Al-Malikiyah dan jumhur pendukungnya mengatakan hal sama kecuali bila sentuhan itu dibarengi dengan syahwat (lazzah), maka barulah sentuhan itu membatalkan wudhu`.

Pendapat mereka dikuatkan dengan adanya hadits yang memberikan keterangan bahwa Rasulullah SAW pernah menyentuh para istrinya dan langsung mengerjakan shalat tanpa berwudhu` lagi.

Dari Habib bin Abi Tsabit dari Urwah dari Aisyah ra. dari Nabi SAW bahwa Rasulullah SAW mencium sebagian istrinya kemudian keluar untuk shalat tanpa berwudhu`”. Lalu ditanya kepada Aisyah,”Siapakah istri yang dimaksud kecuali anda?” Lalu Aisyah tertawa. (HR. Turmuzi Abu Daud, An-Nasai, Ibnu Majah dan Ahmad).

Nah, udah taukan…
Terserah sich mau pilih pendapatnya siapa,,, saran penulis sich ikut ajah yang tidak memberatkan kita.. okey…

Wallahu a`lam bishshawab. wassalamu `alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Bubur untuk sang anak

0 komentar
Malam itu amat gelap. Bulanpun tak tampak dikarenakan mendung pada saat itu. Seorang anak gadis terbaring lemas di atas tempat tidurnya. Ia terbaring sakit. Badannya panas karena ia terserang demam. Ayahnya memberikan makanan kemudian memberinya obat. Namun anak tersebut tidak mau. Ia menolaknya karena ia tidak mau memakan makanan itu. Akhirnya ayahnya menawarkan kepada anaknya untuk makan bubur saja. Ayahnya berniat membelikan bubur untuk anaknya.
“nak, bagaimana kalau ayah membelikan bubur untuk mu?”, Tanya ayahnya.
“ya, ayah aku mau”, jawab anak tersebut sambil menganggukkan kepalanya.
 Ayahnya bergegas mengambil kunci motor dan langsung pergi dengan motor kesayangannya. Namun ayahnya bingung mau membeli bubur dimana. Hari telah malam, apakah masih ada penjual bubur yang buka. Setelah berkeliling sekian lama, akhirnya ditemukan juga warung yang masih buka. Kebetulan menjual bubur ayam.
“syukurlah, akhirnya ketemu juga”, kata ayahnya dalam hati
 Ayahnya memesan satu bungkus bubur ayam kepada penjual bubur tersebut. Sambil menunggu sang ayah duduk di tempat yang telah disediakan. Namun belum selesai penjual itu membungkus bubur tersebut, tiba-tiba hujan deras turun. Sang ayah berencana menunggu hingga hujan reda. Tetapi sang ayah terpikir bagaimana keadaan anaknya di rumah yang menunggu bubur darinya. Sang ayahpun memutuskan untuk tetap pulang ke rumah, walaupun hujan deras mendera. 
 Sang ayahpun bergegas menuju motornya dan hendak mengambil mantel yang ada di jok motornya. Namun mantel tersebut tidak berada dalam jok motornya. Sang ayah baru teringat bahwa ia lupa membawa mantel, karena tadi perginya buru-buru. 
Sang ayahpun men-starter motornya dan bergegas pergi meninggalkan warung tersebut. Ia pulang dengan basah kuyup. Untung saja bubur ayam tersebut tidak tercampur dengan air. Sang ayah memberikan bubur itu kepada sang anak. Sang anak memakan lahap bubur tersebut. Sang ayah senang melihat anaknya. Ada kebahagiaan tersendiri yang membuat sang ayah senang. Dingin yang sang ayah rasakan karena terkena hujan terasa terhapuskan. Itu semua karena cinta dan kasih sayang sang ayah kepada anaknya. Sehingga sang ayah rela melakukan apapun demi anaknya.

saudara seperjuangan

saudara seperjuangan
Wahai saudaraku,,, Ingatlah akan sebuah janji kita Untuk selalu bersama Di surga-Nya kelak
";)active-Smart-Sholehah-creative-....ashe_kurniasih....(;"
Sebuah Renungan

go to keraton kadariah part 2

Jalan-jalan ke Keraton Kadariah

Followers