Labels
Sabtu, 31 Desember 2011
Kamis, 29 Desember 2011
Kata-kata Penuh Hikmah tentang Akal
Rasulullah
saww, bersabda: “Sesungguhnya seluruh kebaikan hanya
dimengerti oleh akal.” [ Tuhaful uqul 54 ; Bihar ul anwar 77:158 ]
- Rasulullah
bersabda: “Mintalah petunjuk kepada akal, niscaya kamu akan mendapatkannya.
Dan jangan menentangnya, niscaya kamu akan menyesal.” [ Ushul kafi 1:25 ]
- Imam
Ali as berkata: “Akal adalah sumber pengetahuan dan pengajak kepada
pemahaman. [ Ghurar ul Hikam, karya al-amudi 1:102 ]
- Dari
Imam Shadiq as: “Akal adalah petunjuk orang mukmin.” [ Ushul Kafi 1:25 ]
Selain peran dan nilai akal dalam menguak alam
semesta, riwayat-riwayat keislaman menegaskan bahwa Allah berhujjah kepada para
hamba-Nya melalui akal. Argumentasi ilahi dengan akal dan berbagai implikasinya
berupa, siksaan dan tanggung jawab, menunjukkan kepada kita betapa agungnya
nilai akal dalam kehidupan manusia dan dalam agama Allah.
Imam Musa bin Ja’far as juga berkata: “Allah
benar-benar telah menyempurnakan hujjah-hujjah-Nya pada manusia melalui akal,
membukakan (akal mereka) dengan al-bayan (penjelasan) dan menunjukkan mereka
pada rububiyyah-Nya dengan berbagai dalil (bukti).” [ Bihar ul Anwar 1:132 ]
Nabi Muhammad saww, pernah ditanya, “Apakah Akal itu?”
Beliau menjawab: “Ia adalah (alat) untuk ketaatan kepada Allah. Karena,
orang-orang yang taat kepada Allah adalah orang-orang yang berakal.” [ Bihar ul
Anwar 1:131 ]
Imam Ja’far as-shadiq as pernah ditanya apakah akal
itu. Beliau menjawab: “Akal adalah alat yang digunakan untuk menyembah
(beribadah) kepada Ar-Rahman , Allah dan untuk memperoleh surga-Nya.” [ Bihar
ul Anwar 1:116 ]
Imam Ali as berkata lebih lanjut mengenai akal ini:
- Akal
adalah pedang yang tajam.
- Bunuhlah
hawa nafsumu dengan senjata akalmu.
- Jiwa
memendam berbagai hasrat nafsu. Akal berfungsi untuk mencegahnya.
- Hati
memendam berbagai hasrat jelek, sedangkan akal selalu menahannya.
- Orang
yang berakal adalah orang yang mengalahkan hawa nafsunya dan orang yang
tidak menukar akhiratnya dengan dunianya.
- Orang
yang berakal adalah orang yang meninggalkan hawa nafsunya dan yang membeli
dunianya untuk akhiratnya.
- Orang
berakal adalah musuh kelezatan dan orang bodoh adalah budak syahwatnya.
- Orang
yang berakal adalah orang yang melawan nafsunya untuk taat kepada Allah.
- Orang
yang berakal adalah orang yang mengalahkan kecenderungan-kecenderungan
hawa nafsunya.
- Orang yang berakal adalah orang yang mematikan syahwatnya dan orang kuat adalah orang yang menahan kesenangannya.
Batu-batu yang Aneh
Dalam sebuah hadis menceritakan, pada zaman dahulu ada
seorang lelaki wukuf di Arafah. Dia berhenti di lapangan luas itu. Pada waktu
itu orang sedang melakukan ibadat haji. Wukuf di Arafah adalah rukun haji yang
sangat penting. Bahkan wukuf di Arafah itu disebut sebagai haji yang sebenarnya
karena apabila seorang itu berwukuf di padang Arafah dianggap hajinya telah
sempurna walaupun yang lainnya tidak sempat dilakukan.
Sabda Rasulullah mengatakan :
· “Alhajju Arafat” (Haji itu wukuf di Arafah)
Rupanya lelaki itu tadi masih belum mengenali Islam
dengan lebih mendalam.
Masih dalam istilah ‘muallaf’. Semasa dia berada di
situ, dia telah mengambil tujuh biji batu lalu berkata pada batu itu :
“Hai batu-batu, saksikanlah olehmu bahawa aku bersumpah
bahawa tidak ada tuhan melainkan Allah dan Muhammad itu pesuruh Allah.”
Setelah dia berkata begitu dia pun tertidur di situ.
Dia meletakkan ketujuh batu itu di bawah kepalanya. Tidak lama kemudian dia
bermimpi seolah-olah telah datang kiamat. Dalam mimpi itu juga dia telah
diperiksa semua dosa-dosa dan pahalanya oleh Tuhan. Setelah selesai pemeriksaan
itu ternyata dia harus masuk ke dalam neraka. Maka dia pun pergi ke neraka dan
hendak dimasukan ke salah satu dari pintu-pintu neraka.
Rabu, 14 Desember 2011
Aku dan sahabatku
Pernah ada suatu masa dimana aku melewati hari-hariku dengan
seseorang yang sangat berarti dihatiku. Dengannya, aku melalui berbagai macam
hal, merasakan kesenangan dan kebahagiaan bersama-sama, mengatasi persoalan dan
saling memberikan solusi pemecahannya. Dengannya, aku mengukir sebuah harapan,
menuliskan cita-cita dan saling memotivasi untuk menggapainya. Dengannya, aku
saling melecutkan semangat, saling mengingatkan saat berbuat salah, serta saling
menguatkan dikala hati sedang ciut dan lemah. Denganya, aku berjuang di sebuah jalan, yang dinamakan jalan dakwah. jalan yang penuh onak dan duri. namun apabila dilakukan bersama akan terasa ringan.
Denganya pula, aku membangun sebuah cerita cinta, rindu dan kasih sayang. Merasakan manisnya ukhuwah, sebuah pertemanan yang tidak lekang oleh masa, tidak pula sirna karena perpisahan. Bahkan cinta itu akan kekal selamanya, sampai akhirat kelak. Taukah kalian cinta yang seperti apa? Itulah cinta karena Allah.
Denganya pula, aku membangun sebuah cerita cinta, rindu dan kasih sayang. Merasakan manisnya ukhuwah, sebuah pertemanan yang tidak lekang oleh masa, tidak pula sirna karena perpisahan. Bahkan cinta itu akan kekal selamanya, sampai akhirat kelak. Taukah kalian cinta yang seperti apa? Itulah cinta karena Allah.
Masih terniang-niang ditelingaku tentang sebuah hadits yang
diriwayatkan oleh Imam Abu Daud, bahwa Rasulullah SAW bersabda
“ Sesungguhnya diantara hamba-hamba Allah ada segolongan
orang yang bukan nabi dan bukan pula syuhada. Tapi bahkan para nabi dan syuhada
cemburu pada mereka dihari kiamat nanti, tersebab kedudukannya yang dinerikan
oleh Allah pada mereka.”
Senin, 12 Desember 2011
Kenapa langit berwarna biru??
Tahukah anda kenapa langit berwarna biru? pada dasarnya langit tidak berwarna , namun karena efek dari matahari maka langit pun berubah menjadi kebiruan.Matahari memancarkan gelombang cahaya dengan memancarkan frekuensi tertentu. Bagian dari frekuensi tersebut merupakan frekuensi cahaya tampak yang dapat ditangkap oleh mata manusia, Jika spektrum cahaya matahari yang mengenai mata kita masih terdiri atas seluruh spektrum cahaya tampak, matahari akan terlihat putih dan spektrum cahaya tampak ini akan menyinari atmosfer bumi.
Minggu, 11 Desember 2011
Habis gelap terbitlah terang,, Insya Allah
Jalan dakwah. Adalah jalan yang ditempuh dengan hanya
segelintir orang. Hanya sedikit dari seluruh manusia di bumi ini merelakan
dirinya untuk berkecimpung di dunia dakwah. Namun mereka yang telah memilih
jalan dakwah sebagai jalan hidupnya adalah para manusia-manusia pilihan Allah,
manusia yang diseleksi Allah untuk menolong agama Allah. Untuk menegakkan
kalimat Allah di bumi tercinta ini.
Mereka, para aktifis
dakwah rela mengorbankan segala yang mereka miliki untuk jalan dakwah. Finansial,
waktu, energi, dan diri mereka sendiri ,mereka relakan untuk jalan yang amat
mulia ini. Walaupun mereka sadar, jalan yang mereka pilih amat panjang, sangat
melelahkan dan menguras tenaga. Penuh dengan jurang-jurang berbahaya yang kapan
saja tanpa sadar kita dapat terperosok ke dalamnya. Mungkin hanya terluka,
mungkin hanya kaki atau tangan yang patah, atau bahkan nyawapun melayang.
Jumat, 09 Desember 2011
Bergerak=hidup, Diam=mati
Pada dasarnya, hakikat dari kehidupan ini adalah perubahan. Dimana
perubahan tersebut merupakan cikal bakal tumbuhnya sebuah pergerakan yang
positif. Kalau bisa di ibaratkan, maka kehidupan ini adalah air yang mengalir. Air yang mengalir adalah air yang menyegarkan
dikarenakan kotoran-kotoran terbawa oleh arus air yang mengalir tersebut. Semakin
derar arusnya semakin bersih dan jernih airnya. Namun sebaliknya, jikalau air
itu tenang, maka bersaranglah kotoran-kotoran yang mungkin dapat menimbulkan
berbagai macam penyakit. Seperti itu jugalah manusia, jikalau ia bergerak(dengan
arah positif) untuk melakukan perubahan, maka ia telah menjadi air yang
mengalir dan mengasilkan air yang jernih. Namun jika tidak terjadi perubahan,
maka ia sama halnya dengan air yang tenang, yang menghasilkan penyakit-penyakit
yang merugikan.
Hidup adalah perubahan yang menghasilkan sebuah gerkan. Telah
kita ketahui bahwa semua benda yang ada di alam raya ini terdiri dari
quanta-quanta yang tak dapat dihitung jumlahnya. Quanta-quanta tersebut bergerak
dan menghasilkan energi, sehingga terbentuklah atom. Atom merupakan bahan dasar
segala macam benda, baik itu benda mati maupun benda hidup. Jika saja
quanta-quanta itu tidak bergerak atau berhenti maka dunia ini tidak akan, dunia
ini akan sirna. Maka kehidupanpun tidak akan pernah ada sama sekali. Sama halnya
dengan manusia, jika tidak melakukan perubahan, berarti ia telah mati.
Maka dari itu, teruslah bergerak, lakukan
perubahan,perubahan pada diri dan orang lain. Boleh berhenti sejenak untuk
mengambil nafas dan mengisi perbekalan.
Langganan:
Postingan (Atom)
saudara seperjuangan
Sebuah Renungan |