Apa yang terlintas dipikiran anda
ketika mendengar angka 7? Kalau anda suka matematika, kemungkinan anda akan
teringat dengan bilangan prima yang salah satunya angkanya adalah 7. Kalau anda penikmat sepak bola pasti pikiran
anda akan menuju ke salah satu pemain bola yang pernah menjadi striker handal
dari Real Madrid, yakni Raul Gonzales. Jika anda seorang yang gemar membaca
buku, mungkin yang terlintas dalam benak anda adalah buku karya Ippho Santosa
yang berjudul “ 7 Keajaiban Rezeki”. kalau anda menyukai geografi, maka
kemungkinan anda akan teringat dengan 7 keajaiban Dunia. Atau jika anda hobby
menonton, mungkin yang terbesit dalam otak anda adalah acara “On The Spot” di
trans 7 yang selalu menampilakan berbagai macam informasi sebanyak 7 kali.
Namun kali ini saya tidak
membicarakan bilangan prisma, sepak bola, keajaiban dunia, keajaiban rezeki,
atau On The Spot dan Trans 7 sekalipun.
Bukan sama sekali. Namun yang menjadi sorotan pada artikel kali ini adalah
sebuah ‘ramalan’ kebangikitan umat yang
kaitannya dengan angka 7. T-U-J-U-H.
Ups, bukan berarti saya dukun atau peramal. Namun di sini saya ingin memaparkan
sebuah prediksi kebangkitan umat. Lalu apa kaitannya dengan si tujuh? Mw
tau.... mau tau... kita akan lanjutkan setelah yang mau lewat ini... jama a
aah,, oh jamaah,, Alhamdulillah (Ust Maulana mode on). Lha kok jadi pake’
jargonnya ust. Maulana sih??
Lanjut...
Nah, sekarang kita bergeser ke
negeri seberang, negeri orang-orang arab. Sekarang coba kita menelisik kemasa
lalu, ketika Islam muncul dibawa oleh seorang yang terpilih dari bangsa
Quraisy, Nabi Muhammad SAW. Saya teringat sebuah kisah perang khandaq.
Ada sebuah kisah yang menarik ketika
tejadi perang khandaq atau yang biasa dikenal dengan perang parit. Ketika itu
para tentara Islam sedang menggali parit, sebagai upaya dalam strategi perang.
Namun keanehan terjadi ketika ada salah satu batu yang besar sulit untuk
dihancurkan. Berkali-kali dicoba, namun tidak bisa. kemudian Rasulullah datang
memberikan tangan. Beliau mengambil kapak tanah dan meletakkan mantelnya di
ujung parit, seraya berkata: “Telah sempurnalah kalimat Rabbmu (Al-Qur`an)
sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat mengubah-ubah
kalimat-kalimat-Nya dan Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Terpecahlah sepertiga batu tersebut dan muncul kilat yang memancar. Dari kilat
tersebut Rasulullah melihat Islam akan menguasai Persia. Kemudian Rasulullah
melakukan hal yang untuk yang kedua kalinya. Ternyata muncul lagi kilat yang
memancar dan seiring dengan kilat itu Rasulullah melihat Islam akan mengusai
Romawi. Dan pada pukulan yang ketiga Rasulluah melakukan hal yang sama.
Lagi-lagi timbul kilat yang memancar dan Rasulullah melihat kedalamnya bahwa
dunia akan dikuasai oleh Islam.
Itulah sepenggal kisah yang
sangat mengagumkan ketika perang khandaq. Lalu apa hubungannya dengan
kebangkitan? Tentu ada dong. Tahukah anda kedua kota yang disebutkan diatas yakni,
Persia dan Romawi telah ditaklukan dan dikuasai oleh Islam? Persia yang
sekarang merupakan negara Irak sudah di taklukkan pada abad ke-7. Sedangkan Romawi
atau konstantinopel telah di taklukkan oleh pasukan islam yang dipimpin oleh Muhammad Al-fatih pada
abad ke-14. Dan selama rentang 7-14 abad itu islam menguasai dunia. Nah coba
kita lihat 2 kota yang sudah ditaklukkan tadi, maka terdapat sebuah siklus,
yakni siklus 7 abad. Maka dapat diperkirakan bahwa Islam akan mneguasai dunia pada
abad ke-21 yang merupakan kelipatan 7 pula. Ini bukan ramalan saya, tetapi ini
merupakan perkataan Rasulullah.
Rasulullah juga telah bersabda tentang
kebangkitan Islam untuk yang kedua kalinya. Beliau mengatakan bahwa kebangkitan
islam yang kedua akan muncul di timur sebagaimana hadits di bawah ini
Telah mengeluarkan Tabrani dalam Al Ausat, dari
Ibnu Umar bahwa Nabi SAW telah mengambil tangan Ali dan bersabda :
“Akan keluar dari sulbi ini
pemuda yag memenuhi dunia dengan keadilan (Imam Mahdi). Bilamana kamu melihat
yang demikian itu, maka wajib kamu mencari Pemuda dari Bani Tamim,
dia datang dari sebelah Timur dan dia adalah pemegang panji-panji Al
Mahdi”. (dari kitab Al Hawi
lil Fatawa oleh Imam Sayuti)
Dari Tsauban R.A, dia berkata,
telah bersabda Rasulullah SAW, akan datang Panji Panji Hitam dari sebelah
Timur, seolah olah hati mereka kepingan kepingan besi. Barangsiapa mendengar
tentang mereka, hendaklah datang kepada mereka dan berbaiatlah kepada mereka
sekalipun merangkak diatas salju. (dikeluarkan dari Al Hasan bin Sofyan dari Al
hafiz Abu Nuaim) (dari kitab Al Hawi lil fatawa oleh Imam Sayuti)
Dari Hadist-hadist diatas,
kebangkitan Islam kedua ternyata akan dimulai dari Timur. Kok bisa ya? Jika
kita melihat pola penyebaran Islam ketimur oleh para sahabat dan para tabiin,
tabiut tabiin serta para pejuang-pejuang dahulu, kita akan melihat bahwa mereka
bergerak kearah Timur hingga berhenti ke wilayah Asia Tenggara ini. Telah kita
ketahui menurut sejarah bahwa PengIslaman Indonesia banyak dilakukan oleh
saudagar-saudagar dari hujurat. Tapi sebenarnya pedagang-pedagang dari hujurat
itulah utusan-utusan dari khalifah-khalifah Islam zaman itu untuk mengislamkan
timur. Rasulullah memang tidak menyebutkan Timur sebelah mana. Tetapi jika kita
kaji, kita lihat sejarah dengan teliti maka kita akan dapat melihat suatu pola
yang cukup memberi alasan logis mengapa Asia Tenggara adalah Timur yang
dimaksudkan.
Wah, ternyata di abad-21
merupakan abad kebangkitan bagi kita, Indonesia sekaligus Islam tentunya. Bisa
jadi keduanya beriringan. Ya, bisa jadi
kebangkitan bangsa sekaligus Islam berada di negara kita, Indonesia. Entah
tahun berapa tepatnya, namun yang pasti kita harus mempersiapkan diri untuk
kebangkitan besar-besaran ini. Pastikan bahwa kita berkontribusi dalam
menjayakan kembali bangsa kita yang
sudah lama terpuruk. Pastikan bahwa kita mengambil jatah dalam kebangkitan
Islam yang kedua kalinya. Pastikan diri kita, teman kita, keluarga kita berada
dalam barisan yang menyongsong kebangkitan ini. Rebut kembali kejayaan yang
pernah orang-orang terdahulu bangun dengan keringat dan tetesan darah. Rebut
kembali masa keemasan kita. Yakinlah pasti kita bisa. Mulai dari diri kita,
lingkungan sekitar kita, kota kita, dan negara kita. Yakin kita bisa. Yakin
kita bisa.yakin kita bisa. Allahuakbar.
0 komentar:
Posting Komentar